Banyak Masjid di Balikpapan Tak Profesional Kelola Keuangan

- Kamis, 24 Juni 2021 | 10:59 WIB
Ketua DMI Kota Balikpapan Solehuddin Siregar, dalam peresmian masjid.
Ketua DMI Kota Balikpapan Solehuddin Siregar, dalam peresmian masjid.

Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyebut masih banyak pengurus masjid di Kota Balikpapan yang tidak profesional dalam pengelolaan keuangan. Ketua DMI Kota Balikpapan Solehuddin Siregar mengatakan, saat ini pihaknya banyak menerima laporan terkait masalah pengelolaan keuangan masjid.

Dalam laporan yang diterimanya, banyak pengurus masjid yang dinilai tidak profesional karena tidak transparan dalam mengelola keuangan. Menurutnya, ada sebagian pengurus masjid yang memang termotivasi untuk mengurusi masjid karena melihat adanya keuangan di dalam masjid.

“Dalam hal pengelolaan keuangan masjid, memang ada beberapa pengurus masjid yang bermotivasi menjadi pengurus masjid karena melihat ada keuangan di sana (masjid),” kata Siregar usai menghadiri peresmian Masjid Ar Raihan di kawasan Perumahan Daun Village Balikpapan, Rabu (23/6).

Selain itu, masalah laporan keuangan, DMI juga menerima beberapa laporan lainnya. Di antaranya masalah aliran keislaman pengurus masjid yang terkadang tidak sepaham dengan warga sekitarnya, sehingga terkesan memaksakan alirannya dalam setiap kegiatan di masjid yang dikelolanya. Kemudian, laporan lainnya adalah terkait masalah keaktifan pengurus masjid dalam berpartisipasi untuk memakmurkan masjid yang dikelolanya. Dari catatan DMI, hanya sekitar 16 persen dari pengurus masjid yang terlibat aktif dalam salat lima waktu di masjid.

“Jadi bagaimana bisa memakmurkan kalau pengurusnya saja tidak aktif salat lima waktu di masjid,” ujarnya. Ia menjelaskan, Masjid Ar Raihan di kawasan Perumahan Daun Village Balikpapan merupakan masjid yang ke 441 yang sudah diresmikan di Kota Balikpapan. Dari jumlah tersebut sebagian besar masjid berada di Kecamatan Balikpapan Selatan. Ada sekitar 126 masjid yang ada di Balikpapan Selatan.

Untuk memaksimalkan fungsi masjid, Siregar menuturkan bahwa DMI sudah menyiapkan beberapa program untuk meningkatkan kemampuan pengurus masjid di antaranya dengan membuat pelatihan manajemen masjid, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan masjid.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Komisaris Utama PT Mulia Alam Raya (Pengembang Daun Village) Al Habib Mustafa Bawazer menyampaikan agar Masjid Ar Raihan yang baru resmikan dapat dimakmurkan dan difungsikan secara optimal. Dengan mengaktifkan secara optimal pelaksanaan suatu waktu, serta pengajian yang tidak hanya diikuti oleh warga di sekitar kawasan Perumahan Daun Village, namun juga warga lainnya.

“Kami baru memulai pembangunan masjid ini sekitar satu setengah tahun yang lalu. Menunggu banyaknya jumlah warga yang bermukim di kawasan perumahan. Hal ini bertujuan agar masjid yang dibangun dapat dimakmurkan dengan adanya jumlah warga yang bermukim, kan dengan mengaktifkan secara optimal pelaksanaan suatu waktu serta pengajian atau TPA,” tuturnya. (MAULANA/KPFM)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X