Warga di perumahan GBR 7 Sepinggan, Balikpapan Selatan kini bisa merasakan lega. Sempat dihantui ketakutan adanya sumur bor yang menyemburkan lumpur bercampur gas setinggi 50 meter, Senin (5/7) lalu. Kini sumur sudah normal, semburan lumpur dan gas benar-benar berhenti.
Hasil pantauan Balikpapan Pos, Selasa (13/7) kemarin, air dari sumur sudah mengalir dialirkan melalui pipa dan dibuang ke parit.
Menurut keterangan Lurah Sepinggan Bambang, kondisinya saat ini sudah normal dan juga tidak ada gas yang keluar dari sumur tersebut.
“Semburan gas gak ada lagi, kemarin sudah dicek kadar metanolnya juga rendah,” kata Bambang kepada Balikpapan Pos, siang kemarin.
Dia juga sampaikan, dengan adanya sumur yang saat ini sudah normal, nantinya bisa bermanfaat bagi pemilik sumur dan juga warga sekitar yang saat ini mereka menggunakan air dari WTP.
“Kalau itu aman bisa digunakan sebagai sumber air bersih, di situ semua kan menggunakan WTP, terbatas. Air sumur nantinya bisa digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Lurah Bambang juga menyampaikan, hingga saat ini di wilayah perumahan GBR 7 Sepinggan belum teraliri air dari PDAM. “Belum itu, masih jauh itu,” pungkasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, terjadi semburan air bercampur lumpur dan gas dari sumur bor di kawasan perumahan GBR 7 Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan pada Senin (5/7).
Menurut keterangan dari Boni yang merupakan koordinator dari sumur Bor mengatakan, sumur bor tersebut mengeluarkan semburan air bercampur gas tersebut sejak jam 02.00 Wita.
Adapun semburan sumur bor berdiameter 4 inci tersebut berada di dekat rumah milik Joko warga RT 5 Kelurahan Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan. Boni menambahkan kedalaman dari sumur tersebut 54 meter, sudah dikerjakan sejak 2 minggu yang lalu. “Kalau pengeboran sudah selesai sumur sudah bisa di pakai airnya, tapi tiba-tiba keluar semburan air bercampur gas,” ujarnya . (jam/ ono)