Keinginan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk menjadikan Asrama Haji sebagi rumah sakit darurat belum bisa terealisasi dalam waktu dekat. Gubernur Kaltim Isran Noor belum merestui.
Meski demikian, Pemkot Balikpapan memiliki opsi lain agar mereka yang terpapar Covid-19 bisa mendapatkan perawatan medis yang maksimal. Seiring dengan keterisian rumah sakit yang sudah penuh. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, hasil diskusi dengan Wali Kota Balikpapan, bahwa RSUD Beriman di Gunung Malang akan dijadikan rujukan utama pasien Covid-19.
“Ada diskusi Wali Kota dengan DKK juga beberapa tim kecil tenaga kesehatan, memang sebaiknya RSUD Beriman yang difokuskan dulu jadi tempat rujukan utama,” kata Andi Sri Juliarty, Kamis (15/7). Nantinya RSUD Beriman hanya fokus menangani pasien Covid-19. Artinya tidak ada lagi pasien umum atau non-Covid ke RSUD Beriman.
“Semua kamar dialihkan. Yang non-Covid nanti diarahkan ke rumah sakit lain. Kami sudah bersurat setiap rumah sakit bahwa nanti akan terjadi rujukkan non-Covid yang datang ke RSUD Beriman,” ungkapnya. Untuk mendukung hal itu, pihaknya kini telah membuka rekrutmen mulai dari tenaga kesehatan dan lainnya.
“Kami sudah open rekrutmen. Baik sopir ambulance, dokter, hingga perawat. Itu bagian dari tahapan persiapan dan sudah kami informasi ke masyarakat,” ucapnya. (Fredy Janu/Kpfm)