Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melakukan kunjungan kerja ke Kota Balikpapan, Senin (26/7). Ada beberapa agenda dalam kunjungan tersebut. Salah satunya ia meninjau pasokan oksigen untuk kebutuhan perawatan pasien Covid-19.
Kepada awak media, ia mengatakan Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) secara agregat masih kekurangan oksigen 15 ton perhari. “Di samping itu juga membutuhkan tabung yang ukuran enam meter kubik, terutama untuk memberi suplai ke rumah sakit yang belum ada tank oxygen liquid,” katanya.
Menyikapi kondisi tersebut, Muhadjir Effendy menyebut jika dirinya sudah meminta kepada perusahaan di sekitar Kaltim, yang memiliki botol oksigen untuk dipinjamkan agar bisa dimanfaatkan baik oleh rumah sakit maupun warga. Ia juga mengimbau perusahaan yang ingin memberikan CSR (Corporate Social Responsibility) sumbangan oksigen, jangan sampai mengambil oksigen yang ada pada produsen di Kaltim. “Diusahakan mengambil dari luar, karena kalau juga mengambil yang ada di produsen Kaltim, ya sama saja tidak ada penambahan kapasitas,” ungkapnya.
Selain itu, perusahaan yang berada di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar memberi bantuan atau meminjamkan botol-botol oksigen supaya dapat dimanfaatkan oleh rumah sakit dan masyarakat. “Tadi dari Pupuk Kaltim sudah melaporkan akan menambah lagi botol-botol oksigen. Saya mohon perusahaan yang lain terutama BUMN supaya ramai-ramai meminjamkan botol-botol oksigen,” ucapnya.
“Saya sangat mengapresiasi, tadi laporan dari Pupuk Kaltim menyampaikan akan mendatangkan oksigen generator yang bisa memproduksi oksigen. Kapasitasnya cukup bagus,” lanjutnya. Menurut Muhadjir, jika masyarakat dan pihak swasta bersama-sama membantu maka kebutuhan yang sangat mendesak di Kaltim bisa diatasi. “Pesan saya kepada warga yang sudah menyimpan oksigen sebagai cadangan di rumah, kalau belum digunakan supaya dipinjamkan dulu kepada tetangga atau warga yang membutuhkan,” tandasnya. (Fredy Janu/Kpfm)