Komunitas Grafity Tegaskan Mural Tidak Selalu Negatif

- Senin, 23 Agustus 2021 | 10:53 WIB

Belakangan ini sempat heboh adanya mural 404 : Not found yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. Dari rilis Polda Kaltim beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi telah menginstruksikan kepada aparat untuk tidak terlalu reaktif terhadap munculnya mural 404: Not found tersebut.

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengungkapkan bahwa Kapolri juga mengintruksikan kepada jajarannya untuk lebih berhati-hati dan cermat dalam menangani suatu kasus. "Bapak presiden tidak berkenan bila kami responsif terhadap hal hal seperti itu. Demikian juga Bapak Kapolri selalu mengingatkan kami dan jajaran,"kata Agus di Jakarta, Kamis (19/8) yang lalu. Nah, belakangan ramai lagi mural bertuliskan “Wabah Kelaparan” dan Wabah Sebenarnya Kelaparan” yang kemudian dihapus oleh Satpol PP.

Penggiat atau Komunitas Grafity Balikpapan  menegaskan bahwa mural mengandung pesan moral sesuai dengan kondisi terkini dan tidak selalu negatif. Hal itu disampaikan salah satu senior Komunitas Grafity Balikpapan bernama Orus saat ditemui Balikpapan Pos di wilayah jalan Agung Tunggal Damai Baru, Balikpapan Selatan, Minggu (22/8). Saat itu, para penggiat seni lukis itu sedang melukasi di dinding. 

"Kami di sini mencoba mengapresiasi dengan cara yang baik. Gak melulu bahwa mural  itu negatif,” ujarnya  Seperti 404 not found, menurutnya bagian dari apresiasi dari kreatifitas seni mural.

Orus dan 10 teman-temannya melakukan kegiatan menggambar grafity dengan tema yang sudah ditentukan sebelumnya. "Kalau temanya kita mengusung hitam putih dengan warna grey, terus kalau untuk di grafitynya kita pakai warna putih. Sedangkan di karakternya harusnya grey," bebernya.

Dia sampaikan dalam melaksanakan kegiatan, dia dan teman-temannya sejumlah 10 orang sudah mendapatkan izin dari aparat setempat dan disambut dengan baik. "Untuk lokasi cuma di sini dan sudah izin. Kebetulan RT menyambut baik. Kegiatan 1 hari ini saja, target selesai sementara 10 dan kebetulan ada muncul yang baru baru,  jadi kita derek sekalian," imbuhnya.

Dalam pelaksanaannya, semua alat dan bahan yang digunakan modal dari masing-masing pribadi komunitas grafity yang ada di Balikpapan. Dia juga berharap kegiatan mereka mendapatkan dukungan agar ada seni di Kota Balikpapan."Kegiatan ini maunya dirutinkan, karena saya juga pengen Balikpapan ini juga seninya bisa naik, seni visualnya," harapnya.

Orus menambahkan, tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan yang pertama mengajak kawula muda agar tidak melakukan hal yang negatif, dengan diarahkan ke yang positif dan harapannya juga terus membesarkan nama grafity.

"Karena saya baru ya, saya sebelumnya ada di Jogja. Saya baru datang kesini masih ada rasa takut atau bagaimana, itu lumrah sih. Kalau saya selama gambar di sini,  saya sudah gambar di daerah Luwai, terus di Zurich, terus di Dam. Udah banyak sih spot-spot yang saya gambar,"imbuhnya Orus. Dia juga sampaikan selama bergabung di Komunitas Grafity belum ada yang menentangnya."Alhamdulillah,  sih saya gak pernah ditentang, selama itu positif disupport terus,"pungkasnya. (jam/ono)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X