Bersihkan Sampah Pantai, Bisa Ditukar Kopi

- Senin, 6 September 2021 | 12:08 WIB
AKSI: Kegiatan bersih pantai oleh berbagai elemen di pantai wisata Enggang Borneo Staal Kuda
AKSI: Kegiatan bersih pantai oleh berbagai elemen di pantai wisata Enggang Borneo Staal Kuda

Banyaknya sampah yang menumpuk di kawasan pesisir pantai Balikpapan menjadi pemandangan yang sering kita jumpai. Apalagi setelah terjadi hujan di Kota Balikpapan membuat kawasan pantai jadi tumpukan  berbagai jenis sampah.

Hal tersebut, seperti yang terjadi di kawasan Pantai Wisata Edukasi Damba Enggang Borneo Balikpapan yang berlokasi di kawasan Stal Kuda Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Damai Bahagia.

Kondisi yang memprihatinkan tersebut membuat kaum milenial Balikpapan bernama Gerak Kecil tergugah untuk melakukan aksi bersih pantai. Faiz selaku inisiator Gerak Kecil menyampaikan bahwa kegiatan yang bertajuk Pesisir Bersih tersebut dilaksanakan pada Sabtu sore (4/9) dimulai pukul 15.00 Wita. Menurutnya, kegiatan bersih pantai sebagai gerakan yang dimulai dari hal kecil bersama para kaum milenial melihat kondisi pantai yang kotor saat ini. "Kegiatan pesisir bersih merupakan ide dari rekan-rekan gerakan kecil setelah melihat kondisi pesisir tersebut sangat memprihatinkan," kata Faiz.

Faiz sampaikan juga, pihaknya membuka ruang kepada siapapun untuk ikut bergabung membersihkan pantai dari sampah yang didominasi limbah rumah tangga tersebut.

Pihaknya, dalam melakukan kegiatan tersebut juga menggandeng Bank Sampah Kota Hijau, Ecoenzim, serta kaum milenial lainya yang tentunya juga sudah bekerja sama dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan untuk pengangkutan sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.

Bagi warga yang turut serta bersih bersih pantai, dilokasi tersebut juga ada coffeshop bernama Japai kopi yang juga turut andil menyukseskan kegiatan tersebut dengan menyediakan 50 gelas kopi gratis. "Untuk kegiatan tersebut merupakan hasil iuran dari Japai Kopi dan kaum milenial akan memberikan free 50 cup kopi dan camilan,"jelasnya. Namun ada syarat yang ditentukan yaitu peserta wajib menukar kopi dengan sampah yang didapatkan dalam kegiatan bersih bersih tersebut. "Karena cuman 50 maka syarat dan ketentuan berlaku, salah satunya dengan tukar sampah," pungkasnya.

Abdul Rahman,  Pengelola Bank Sampah Kota Hijau mengapresiasi kegiatan tersebut terutama, dari para pemuda bisa tergerak dan peduli dengan lingkungan terutama kawasan pantai. "Ini sih bagus karena memang untuk memperbaiki lingkungan apalagi menjadi penyangga IKN nantinya otomatis tempat-tempat wisata itu dibutuhkan,"katanya.

Dalam rencana kegiatan para kaum milenial harus disupport penuh oleh semua pihak. Optimisme harus ditanamkan sejak dini kepada para pemuda untuk peka terhadap lingkungan mereka. "Memang pemuda harus terlibat dalam pengelola lingkungan harus generasi milenial, kami optimis mereka bisa,"imbuhnya. Dirinya juga sudah melihat kondisi sampah-sampahnya, dan tidak memiliki nilai jual. Oleh sebab itu, sampah-sampah tersebut rencananya akan dibuang ke TPA.

"Jadi rencananya kita minta bantuan armada untuk mengangkut sampah-sampah ini ke TPA karena ini sudah tidak bisa diapa-apain," bebernya. Dia berharap setelah kegiatan tersebut terwujud, pantai tersebut akan menjadi tempat wisata yang otomatis banyak memiliki sampah-sampah dengan memiliki nilai ekonomis atau nilai jual tersendiri.

"Setelah kegiatan ini kalau bisa ditanam mangrove, dan untuk sampah agar tidak terulang lagi maka kita berencana akan membersihkan ke hulu dan mengajak semua RT yang terlibat agar tidak membuang sampah ke sungai yang larinya nanti kehilir sini (pantai Damba)," pungkasnya. (jam/han)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X