Ini Penyebab Kaltim Akhir-Akhir Ini Dilanda Hujan Deras dan Petir

- Kamis, 9 September 2021 | 12:23 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kota Balikpapan, menyebut Hujan deras yang disertai petir dan angin kencang yang terjadi di beberapa kawasan kota Balikpapan. Salah satunya disebabkan adanya Madden Julian Oscillation (MJO).

MJO sendiri adalah aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.

Koordinator data dan informasi BMKG Balikpapan Mulyono Leo Nardo mengatakan, MJO di fase kuadran 4 yang berkontribusi dalam pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian Barat sampai dengan Tengah termasuk Kalimantan Timur.

Menurutnya, hal ini tentu juga akan berdampak pada Hujan deras disertai petir dan angin kencang yang terjadi di beberapa kawasan di koota Balikpapan.

"Mengenai potensi adanya banjir berkaitan dengan adanya MJO, akan berpotensi banjir. Namun dibeberapa wilayah dataran rendah, seperti jalan Baller dan Karang Joang serta lain-lain," ujarnya kepada Balikpapan Pos, Rabu (8/9).

Sementara untuk awal musim hujan di kota Balikpapan diperkirakan pada  awal bulan Oktober.

Ia mengatakan, prakiraan curah hujan di kota Balikpapan pada September 2021 berkisar antara 150–200 mm dengan sifat hujan normal hingga diatas normal. Kemudian prakiraan curah hujan di Kota Balikpapan pada Oktober 2021 berkisar antara 150–200 mm dengan sifat hujan normal.

Dia menuturkan, daerah belokan angin, dan SST anomali suhu muka laut di Selat Makassar membentuk daerah konvergensi yang berpotensi pembentukan awan hujan di sekitar kota Balikpapan dan sekitarnya. Sehingga kondisi cuaca secara umum di Kota Balikpapan berpotensi terjadi hujan pada malam dan dini hari juga pagi hari.

Meski demikian, Mulyono mengungkapkan, untuk dampak lain seperti bencana longsor,  dirinya juga tak menampik hal tersebut bisa terjadi. Apabila, hujan yang melanda Kota Balikpapan berdurasi lama atau terus-menerus

"Apalagi jika hujan yang terjadi seharian, dan kondisi tanah di lokasi tersebut jenuh air dan tidak bisa menyimpan air lagi. Kemudian tidak didukung dengan vagetasi di sekitar lokasi. Hal ini yang menjadi pemicu terjadinya tanah longsor," tuturnya.

Dirinya mengimbau, agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem. Seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. (djo/han)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X