Longsor yang terjadi di Jl Sungai Wain RT 33 Km 15 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, sudah terjadi tujuh bulan lalu. Sebanyak 12 rumah rusak akibat jalannya amblas dan longsor. Bencana tersebut belum ada penanganan skala besar pembuatan siring seperti yang diminta warga.
Dari pantauan Balikpapan Pos di lokasi kejadian, Rabu (16/9), bencana longsor semakin parah. Di antara belasan rumah warga yang rusak, semakin rusak parah, bahkan ada yan amblas hingga atapnya rata dengan jalan. Rumah-rumah yang rusak parah sudah lama kosong, pemiliknya mengungsi ke tempat keluarganya.
Meski warga sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah dengan memberikan bantuan berupa makanan, minuman, obat obatan dan MCK, warga masih dilanda sedih dan ketakutan rumahnya akan hancur rata dengan tanah.
"Kondisi saat ini rumah sudah tambah parah, sudah turun lagi kurang lebih 4 meteran," kata Sopyan selaku Ketua RT 33 jalan Sungai Wain Kelurahan Karang Joang kepada Balikpapan Pos, Kamis (16/9).
Sementara itu, warga korban longsor sampai saat ini hanya menerima bantuan sebesar Rp 4,5 juta dari Pemkot Balikpapan sebagai ganti untuk tempat tinggal sementara. Dan telah beberapa kali ditinjau baik dari anggota DPRD maupun pejabat pemerintahan tapi belum ada realisasinya untuk penanganan longsor, mengingat saat cuaca ekstrem di Kota Balikpapan takut berakibat fatal nantinya.
Sofyan menambahkan, beberapa hari yang lalu dari anggota dewan juga sudah mendatangi lokasi untuk melihat kondisi terkini dari longsor. "Kemarin sudah ditinjau oleh anggota DPRD Balikpapan, semoga permasalahan yang dihadapi warga segera bisa diselesaikan," harap Sofyan mewakili warganya.
Dia menambahkan, warganya saat ini menunggu kabar baik dari anggota DPRD maupun dari Pemerintah Kota Balikpapan agar masalah longsor segera dilakukan penanganan, utamanya membuat siring untuk mengantisipasi longsor susulan dan membantu warga untuk memperbaiki rumahnya yang rusak.
“Yang diharapkan warga segera dilakukan pen anganan longsor dan warga dibantu untuk perbaikan rumahnya yang rusak. Kalau dibiarkan, lama-lama rumah warga hancur dan rata dengan tanah,” ujar Sofyan.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan melakukan antisipasi longsor susulan dengan memasang terpal di bagian tanah yang amblas. BPBD juga menyediakan fasilitas MCK portabel karena kamar mandi rumah warga sudah tiedak bisa digunakan lagi. (jam/ono)