Dana Transfer Pusat Tutupi Defisit Rp640 Miliar Kota Balikpapan

- Kamis, 23 September 2021 | 14:53 WIB
BAHAS ANGGARAN:Ketua DPRD Abdulloh saat memimpin sidang paripurna dengan agenda pandangan fraksi terhadap APBD Perubahan 2021
BAHAS ANGGARAN:Ketua DPRD Abdulloh saat memimpin sidang paripurna dengan agenda pandangan fraksi terhadap APBD Perubahan 2021

Kota Balikpapan akhirnya mendapatkan tambahan anggaran dari dana transfer pusat sebesar Rp289 miliar pada tahun 2021 ini. Dana tersebut merupakan dana bagi hasil untuk Kota Balikpapan yang sempat tersendat penyalurannya sejak tahun 2018 lalu.

Dana tersebut digunakan untuk menutupi defisit anggaran yang terjadi dalam APBD Perubahan 2021.

"Jadi di APBD perubahan itu tidak boleh ada defisit, maka ketika ditemukan ada defisit sebesar Rp 640 miliar maka ditutupi dengan alokasi dengan pembiayaan, harus zero," kata Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh, usai memimpin Sidang Paripurna dengan agenda pandangan fraksi terhadap APBD Perubahan 2021, Senin (20/9).

Menurut Abdulloh, sesuai dengan aturan dalam APBD Perubahan tidak boleh ada defisit anggaran. Sehingga ketika ditemukan ada potensi defisit anggaran, harus ditutupi dengan pembiayaan lainnya. Jadi defisit itu ditutupi dengan pembiayaan makanya hasilnya zero.

"Kita juga telah melakukan pembahasan untuk mencari jalan keluar lainnya sehingga tidak hanya tergantung pada pembiayaan pembiayaan yang ada," terangnya.

Sementara itu, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Balikpapan Syukri Wahid mengatakan, dalam postur APBD Perubahan terjadi kenaikan besaran anggaran belanja daerah sebesar Rp 570 miliar. Penambahan besaran belanja daerah tersebut ditutupi dengan tambahan dana transfer dari pusat sebesar Rp 289 miliar, yang sudah ditransfer ke daerah sejak Februari 2021.

Lalu, dana hasil refocusing target pajak daerah pada tahun 2020 sebesar Rp 130 miliar. Dan Hasil penghematan lelang yang dilakukan di lingkungan Pemerintah Kota sekitar Rp 200 miliar. Sehingga berhasil terkumpul sekitar Rp 500 miliar.

“Jadi kenapa APBD Perubahan ini naik sebesar Rp 570 miliar, itu karena ada durian runtuh. Yakni ada transfer dana dari pusat yang kurang salur dari tahun 2018 sampai sekarang sebesar Rp 289 miliar. kebetulan ada program ini. Maka kita pergunakan, kalau tahun depan tidak tahu bagaimana,” terangnya.

Dia menambahkan kenaikan besaran belanja daerah itu sebagian berasal dari beberapa program yang sudah ditetapkan dalam RPJMD Kota Balikpapan. Yaitu penyediaan BPJS Kesehatan gratis kelas tiga bagi masyarakat, penyediaan distribusi air bersih PDAM, kemudian  pembangunan 2 unit sekolah.

"Ini adalah tangga pertama dalam merealisasikan RPJMD. Jadi APBD murni 2021 itu masih pak Rizal, berarti yang 3 bulan ini menjadi potret tahapan RPJMD itu yang terkaver dalam 4 program prioritas Wali Kota yaitu penyediaan BPJS Kesehatan gratis, penyediaan distribusi air bersih PDAM, kemudian  pembangunan 2 unit sekolah,"  pungkasnya. (djo/vie)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X