Mahasiswi Cantik Penipu Itu Beraksi Seorang Diri

- Rabu, 29 September 2021 | 11:30 WIB
MODUS INVESTASI: Tersangka PN saat dihadirkan dalam gelar perkara di Polresta Balikpapan. Salah satu korban sambil menahan tangis menceritakan kejadian sampai dirinya tertarik ikut transfer dana ke rekening pelaku
MODUS INVESTASI: Tersangka PN saat dihadirkan dalam gelar perkara di Polresta Balikpapan. Salah satu korban sambil menahan tangis menceritakan kejadian sampai dirinya tertarik ikut transfer dana ke rekening pelaku

Kasus penipuan bermodus investasi bodong  yang merugikan ratusan orang hingga kerugian mencapai Rp 2 miliar, dilakukan seorang diri oleh PN (19). Mahasiswi cantik itu  juga tidak mempunyai badan hukum atau perusahaan. Dia membujuk para korban hanya melalui grup WhatsApp (WA) dan media sosial (medsos).  "Tidak ada perusahaan, itu cuma dari grup WA dan medsos,  pelaku nawar nawarkan investasi bodong itu. Dari mulut ke mulut saja, dia kenal sama temannya, teman-temannya menawarkan lagi ke teman lainnya," jelas Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro kepada Balikpapan Pos, Selasa (28/9).

Mahasiswi salah satu perguruan tinggin (PT) di Balikpapan ini memberikan iming-iming terhadap para korban dengan keuntungan yang menggiurkan sebesar 75 persen dalam jangka waktu hanya 1 bulan.

Dengan iming-iming tersebut korban yang berjumlah 200 lebih terjebak oleh pelaku dan mereka menyetorkan uang mereka ke rekening atas nama pelaku sendiri dengan jumlah tiap korban bervariasi dari jutaan hingga ratusan juta rupiah.

"Pelaku menawarkan korbannya untuk melakukan investasi uang dengan keuntungan 75 persen, yang nantinya uang itu akan digunakan untuk investasi kegiatan proyek di Pertamina," kata Rengga.

Dalam melakukan aksinya pelaku hanya dengan membuat grup WhatsApp berjumlah 3 grup besar untuk komunikasi. Dan para korban pun yang tertarik mengirimkan sejumlah uang ke rekening atas nama pelaku.

Dari hasil investasi bodong tersebut, pelaku menggunakan uang sekitar Rp 400 juta rupiah untuk keperluan pribadi diantaranya untuk membeli barang-barang mahal seperri beberapa iPhone, tas, sepeda motor, Ps5 dan laptop serta keperluan make up.

"Melakukan aksinya dari bulan Mei 2021, ada dapat dari sini untuk tutup grup WA yang sebelumnya, ada dapat sini untuk tutup grup WA sebelumnya, hingga berputar berputar akhirnya mentok pelaku tidak bisa lagi memberikan ke lainnya,"bebernya. Dari kasus tersebut, masih banyak korban yang belum melaporkan kepada pihak kepolisian."masih banyak korban korban lain belum melapor,"imbuhnya.

Salah satu korban pada saat pres rilis,  MH menyampaikan dirinya sudah kirim uang sebesar Rp 2 juta ke rekening pelaku dan hingga saat ini belum mendapatkan keuntungan seperti yang dijanjikan pelaku. Namun korban tidak kenal PN.  "Saya gak kenal sama pelaku, saya kenal dari teman juga, belum pernah ketemu. Saya  baru lihat orangnya ini. Tapi saya transfernya ke dia langsung," jelasnya sambil menahan tangis.

Selain dirinya, masih banyak korban lain yang sudah setor ratusan juta dan belum mendapat keuntungan sama sekali dari pelaku. Dirinya tertarik karena iming-iming yang dijanjikan pelaku, setor Rp 2 juta dalam waktu 10 hari akan mendapatkan keuntungan 1,5 juta rupiah dan dalam dua bulan terakhir sudah banyak yang cair. "Sekarang macet mungkin kebanyakan yang ikut pas Minggu ini, baru-baru aja,"pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi tipu-tipu melalui modus investasi bodong sudah sering terjadi, namun masih banyak warga yang tertipu kejahatan tersebut. Kali ini Polresta Balikpapan meringkus seorang cewek cantik  berstatus mahasiswi salah satu perguruan tinggi (PT) di Balikpapan berinisial PN (19) karena melakukan penipuan bernilai miliaran rupiah dengan modus investasi dengan keuntungan besar, 75 persen setiap bulan.

Pelaku warga Balikpapan kini diamankan oleh Polresta Balikpapan lantaran menjadi otak pelaku investasi bodong dengan jumlah korban mencapai ratusan orang. Menurut data dari kepolisian jumlah kerugian para korban mencapai Rp 400 juta, dan jumlah korban sendiri mencapai 220 orang. Dari jumlah korban tersebut diperkirakan masih bisa bertambah dan diperkirakan kerugian hingga miliaran rupiah. "Total kerugian yang ditelusuri berdasarkan LP sebesar Rp 400 juta namun masih banyak korban lainnya yang kemungkinan besar kerugian mencapai Rp 2 miliar," kata Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro . (jam/ono)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pengedar Sabu di Samboja Ditangkap di KuburanĀ 

Jumat, 26 April 2024 | 19:32 WIB

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB
X