Izin orang tua menjadi salah satu syarat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah yang direncanakan mulai digelar pada pekan depan. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan Muhaimin saat diwawancarai wartawan, Selasa (5/10) kemarin.
“Kita diizinkan untuk melaksanakan PTM terbatas seiring dengan penurunan level PPKM. Tapi ada beberapa syarat, salah satunya tetap persetujuan orang tua. Sekolah sudah menyiapkan angketnya,” kata Muhaimin.
Sekolah tidak bisa memaksakan anak yang tidak mendapatkan izin orang tua untuk mengikuti PTM terbatas di sekolah. Artinya masih bisa mengikuti pelajaran melalui daring.
“Makanya teknis yang kita siapkan tetap dengan kombinasi antara daring dan luring. Yang enggak diizinkan tatap muka bisa daring seperti biasa,” ujarnya.
Selain itu, PTM terbatas juga digelar dengan kapasitas maksimal hanya 50 persen. Kemudian jadwal masuk jamnya dua kali dalam satu minggu untuk jenjang SD dan SMP.
“Misalnya kelas satu dan dua itu masuk di hari Senin dan Selasa. Nah untuk kelas tiga dan empat hari Rabu dan Kamis. Jam belajar juga dibatasi, yang SD hanya dua jam, SMP maksimal tiga jam,” tuturnya.
Syarat lainnya adalah pembentukan gugus tugas Covid-19 di setiap sekolah. Gugus tugas wajib menjamin penerapan protokol kesehatan berlangsung ketat selama proses pembelajaran. “Kita memaksimalkan gugus tugas yang ada di sekolah,” ucapnya.
Muhaimin menambahkan, jika dalam pelaksanaannya ada pelajar yang terpapar Covid-19 atau status level PPKM kembali naik, maka PTM dihentikan sementara waktu.
“Kalau naik lagi level PPKM kita pasti akan mengikuti. Bahkan jika pada saat pembelajaran ada yang positif maka kita hentikan selama dua minggu,” tandasnya. (Fredy Janu/Kpfm)
