Bujono alias Dungin, kakek kelahiran 1942 yang tinggal seorang diri harus kehilangan tempat tinggalnya di Jalan Kusuma Bangsa, RT 4 Desa Tepian Batang, Tanah Grogot, akibat terbakar pada Senin (4/10) lalu. Saat ditemui, Kakek Dungin mengatakan bahwa dari peristiwa kebakaran tersebut, dia mengalami kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Apalagi ada uangnya yang ikut terbakar.
"Di dalam kaleng biskuit ada Rp 80 juta uang tunai, di bawah kasur Rp 800 ribu, kemudian Rp 3,7 juta ada di dalam tas, dan 1 cincin dengan berat 2 gram," terang Dungin saat ditemui di salah satu rumah warga, Selasa (5/10). Dungin terlihat masih shock atas peristiwa yang menimpanya, namun dia masih bisa menjawab saat diwawancarai. Dia mengaku saat kejadian sedang beristirahat usai memasak dengan menggunakan kayu bakar.
"Saya habis memasak, setelah itu saya tinggal istirahat karena kondisi saya ini juga sakit kena asam urat, tiba-tiba terlihat seperti ada api besar seperti kebakaran," ucap Dungin.
Saat kobaran api mulai membesar, dia ditolong oleh keluarganya, Kiki (32) beserta warga sekitar. Saat akan diselamatkan, dia sempat melihat kaleng yang berisi uang Rp 80 juta tersebut. Namun dia tak sempat lagi untuk mengambilnya, karena kondisi yang tidak memungkinkan.
"Keponakan yang rumahnya di sebelah rumah saya yang bawa saya keluar, sempat melihat kaleng yang berisi uang itu tapi keponakan keburu narik jadi saya tidak sempat ngambilnya," terangnya. Dari keterangan warga yang sedang mendampingi korban, kondisi uang di dalam kaleng tersebut hangus terbakar di bagian sisinya, dan hanya di bagian tengah terlihat utuh.
"Uang di dalam kaleng itu tidak bisa kami tunjukkan, karena masih menunggu pihak bank untuk melihatnya sendiri, yang jelas isinya ada Rp 80 juta," kata salah satu warga yang ikut melihat kaleng berisi uang tersebut. Diketahui, uang 80 juta tersebut merupakan hasil dari penjualan tanah belum lama ini yang disimpan oleh Kakek Dungin. (tom/cal)