Jumlah Vaksin Berlimpah, Kenapa Peminat Tahap II Berkurang..?

- Selasa, 26 Oktober 2021 | 16:16 WIB
VAKSINASI: Proses sebelum penyuntikan vaksin yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Paser bekerjasama dengan rumah sakit. IST.
VAKSINASI: Proses sebelum penyuntikan vaksin yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Paser bekerjasama dengan rumah sakit. IST.

Saat ini Kabupaten Paser menjadi kabupate/kota di Provinsi Kaltim yang memiliki cakupan vaksinasi Covid-19 paling terendah. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Paser I Dewa Made Sudarsana saat ditemui Senin (25/10). Menurutnya, dari awal digencarkannya vaksinasi Covid-19 oleh Pemkab Paser, diakui masih terlampau jauh dari daerah lainnya. Hal tersebut disebabkan jumlah vaksinasi yang masih terbatas pada saat itu.

Walaupun saat ini ketersediaan stok vaksinasi di Paser sangat mencukupi, namun untuk partisipasi masyarakat masih kurang dan perlu dilakukan peningkatan. "Dari sisi vaksin kita sudah cukup, kendalanya sebenarnya cuma awal-awal vaksinasi ini memang kita jauh sekali tertinggal hasil cakupan vaksinasi kita," akunya.

Saat ini dalam satu bulan cakupan vaksinasi di Paser sudah mulai naik , Sekira 26 persen untuk dosis kedua. Yang menentukan cakupan vaksinasi ini sebenarnya adalah dosis kedua. "Kalau dosis satu di Paser sudah mencapai 36 persen, namun dosis kedua yang masih rendah," jelasnya.

Menurut Dewa, untuk menambah cakupan vaksinasi dosis 2 tersebut, perlu adanya kerjasama dengan pihak lain, agar cakupan vaksinasi di Paser tidak rendah lagi. "Ini harus segera dikejar, makanya teman-teman sudah berkoordinasi dengan pihak perusahaan untuk membantu capaian vaksinasi di Paser," tandasnya. Disebutkan, Paser tidak kekurangan stok vaksin, karena Dinkes selalu berkoordinasi dengan provinsi. Kalau ketersediaan stok kurang atau habis, Dinkes Paser akan segera meminta ke provinsi.

"Bila kekurangan stok, kita akan segera minta ke provinsi untuk pengadaan stoknya agar disediakan kembali untuk memenuhi capaian vaksin Covid-19 kita di sini," imbuhnya. Dewa mengakui, selain cakupan vaksinasi yang rendah, Paser juga memiliki kendala lainnya seperti kekurangan ruang penyimpanan stok vaksin. Untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya juga telah meminta beberapa perusahaan untuk memberikan bantuan berupa ruang penyimpanan vaksin atau disebut cold chain.

"Sudah ada salah satu perusahaan sawit yang bersedia membantu kita 1 cold chain untuk penyimpanan vaksin. Walaupun belum cukup, tapi lumayan membantu kita," ucapnya. Diketahui, dalam 1 cold chain dapat menampung sebanyak 1.000 vial vaksin. Sementara total vaksin yang ada dan dapat  diterima Paser sebanyak 15 ribu vial. (tom/cal)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB
X