Proyek Normalisasi DAS Ampal Digelontorkan Rp150 Miliar

- Senin, 15 November 2021 | 14:04 WIB
RAWAN BANJIR : Pemkot Balikpapan cukup serius menangani banjir di Kota Balikpapan. Salah satunya dengan melakukan normalisasi DAS Ampal
RAWAN BANJIR : Pemkot Balikpapan cukup serius menangani banjir di Kota Balikpapan. Salah satunya dengan melakukan normalisasi DAS Ampal

Pemerintah Kota Balikpapan terus berupaya menangani permasalahan banjir di Kota Balikpapan. Beragam program dan inovasi akan terus dilakukan agar dapat meminimalisir banjir. Salah satunya dengan melakukan normalisasi di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, Andi Muhammad Yusri Ramli mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan pengadaan untuk multiyears menggunakan APBD Perubahan 2021 untuk menangani beberapa titik banjir di sekitar DAS Ampal.

"Untuk saat ini kita lagi melakukan persiapan lelang, jadi nanti bidang SDA DPU yang akan mengelola kegiatan tersebut. Setelah lelang selesai tinggal pengerjaan fisiknya saja. Semoga tidak ada kendala, sehingga pengerjaan fisiknya bisa dilakukan tahun depan," katanya kepada Balikpapan Pos, belum lama ini.

Dia berharap, dengan adanya kegiatan multiyears ini, persolan genangan air di kota Balikpapan, khususnya daerah Sungai Ampal, Jalan MT Haryono dan Beller dapat diatasi. “Mungkin belum tuntas 100 persen, tapi paling tidak dapat meminimalisir banjir di daerah tersebut, meskipun hujan deras,” terangnya.

Ia menjelaskan, memang kita tidak menangani permasalahan banjir secara keseluruhan, karena di sana juga masih ada untuk pembebasan lahan dan juga anggaran yang dibutuhkan cukup tunggi dari alokasi yang disiapkan untuk saat ini. Tapi dengan alokasi multiyears dari tahun 2021 hingga 2023,pihaknya yakin setelah ini dikerjakan dan selesai. Manfaatnya akan cukup besar dalam menangani banjir.

"Secara keseluruhan anggaran yang akan digunakan mencapai Rp 150 miliar. Berdasarkan MOU yang pernah disusun dan dibuat ada tiga pihak yang akan terlibat diantaranya Balai Wilayah Sungai (BWS) dari Kementrian Direktorat Jenderal Sumber Daya Air," tuturnya.

"Untuk Pemkot akan menangani masalah saluran-saluran tersier dan melakukan kajian-kajian di lingkungan. Sedangkan untuk saluran sekundernya dilakukan oleh Pemprov Kaltim. Selanjutnya untuk BWS nanti yang akan melakukan penanganan untuk badan sungai primer Sungai Ampalnya," tutupnya. (djo/vie)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X