2021, Volume Sampah di Balikpapan Naik hingga 390,65 Ton Perhari, Semua Karena Hal Ini...

- Rabu, 5 Januari 2022 | 12:37 WIB
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Nursyamsiarni D Larose
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Nursyamsiarni D Larose

Volume sampah di Kota Balikpapan mengalami kenaikan cukup signifikan selama pandemi Covid-19 tahun 2021. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Nursyamsiarni D Larose mengatakan, bahwa rata-rata volume sampah sepanjang tahun 2021, mencapai 390,65 ton per hari. Jumlah tersebut tercatat mengalami kenaikan sebesar 7,31 persen dibandingkan tahun 2020.

Dia menjelaskan, selain kenaikan jumlah penduduk, peningkatan pembangunan yang cukup signifikan seperti proyek kilang minyak Pertamina juga mempengaruhi. Sehingga otomatis juga meningkatkan timbunan sampah domestik yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Jadi kebijakan strategi daerah, yang pertama pengurangan dan kedua penanganan. Selain ada faktor pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan kota juga sangat mempengaruhi," kata perempuan yang akrab disapa Eni kepada Balikpapan Pos, Selasa (4/1).

Secara nasional, sesuai dengan Perwali Nomor 8 Tahun 2018, di 2025 ditargetkan pengurangan sampah dapat mencapai 30 persen dan untuk penanganan sampah mencapai  70 persen.

Khusus untuk program pengurangan sampah, dirinya mengakui, bahwa saat ini  belum bisa berjalan secara maksimal. Karena upaya pengurangan harus ada peningkatan kesadaran diri dari masyarakat. Kemudian untuk regulasinya juga harus dimaksimalkan lagi.

Selain itu, banyak hal dalam situasi pandemi Covid-19 ini ternyata pola keseharian masyarakat mengalami perubahan yang mempengaruhi peningkatan volume sampah. Salah satunya sampah pembelian makanan dan minuman takeaway atau bawah pulang.

"Pada saat ini, kita sulit untuk melakukan interaksi semacam sosialisasi karena kendala prokes. Jadi perubahan pola perilaku masyarakat, karena meningkatnya penggunaan kemasan karena kaitannya dengan prokes karena kalau membeli makanan biasanya dalam kemasan," katanya.

"Jadi kalau dulu, kalau ada pertemuan sudah ada dalam piring-piring saja, kalau sekarang kita sudah tidak bisa lakukan. Hal itu juga mempengaruhi pemilahan sampah di sumber juga akhirnya kita tidak bisa jalankan. Termasuk pemilahan sampah di bank sampah menjadi tantangan," tutupnya. (djo/vie)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X