Berbagai persiapan dalam menghadapi kasus varian baru Covid-19 atau yang disebut dengan Omicron telah dilakukan berbagai rumah sakit (RS) yang ada di Indonesia. Seperti halnya dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya Tanah Grogot yang sudah siap dalam menghadapi varian Omicron.
Direktur RSUD Panglima Sebaya dr.Kamal Andari mengaku telah menyiapkan segala sesuatunya dengan baik.
“Kalau kesiapan, kurang lebih sama waktu kita menghadapi kasus varian delta. Dari segi fasilitas, kita sudah ada peningkatan,” kata Kamal saat ditemui di ruang kerjanya Selasa (4/1).
Kamal menerangkan, ruang isolasi pasien Covid-19 RSUD Panglima Sebaya menyediakan 3 ruangan dengan total keselurahan 90 tempat tidur.
“Untuk ruang isolasi yang tekanan negatif, kita memiliki 21 tempat tidur, kemudian 69 tempat tidur untuk tekanan non negatif yang kita siapkan,” ucapnya.
Ruang isolasi tekanan negatif menggunakan hepa filter, yaitu alat khusus untuk menyerap komponen virus dengan memfilter udara agar lebih aman. Sedangkan untuk tekanan non negatif tidak memiliki alat tersebut. Ruang tersebut sementara ini tidak digunakan untuk isolasi pasien Covid-19, namun dialihkan menjadi ruang perawatan biasa.
“Begitu ada lonjakan kasus Covid-19, maka hospital disaster plan itu akan mengubah ruangan itu menjadi ruang isolasi, yang sudah kita siapkan skenarionya,” paparnya.
Kamal melanjutkan, begitupun untuk ketersediaan Bed Occupation Rate (BOR), oksigen yang mencukupi dalam mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Terdapat 3 sumber oksigen yang disediakan oleh RSUD Panglima Sebaya, diantaranya oksigen konsentrator yang 1 alatnya bisa digunakan untuk 2 pasien.
“Kami mendapat bantuan dari Dinkes Provinsi sebanyak 27 unit, dan CSR Kideco sebanyak 20 unit. Jadi total 47 unit oksigen konsentrator,” sebutnya.
Oksigen konsentrator digunakan pada pasien dengan kasus-kasus ringan maupun sedang. Tanpa harus menggunakan oksigen tabung yang sifatnya konvensional. Kemudian untuk stok tabung oksigen yang tersedia saat ini sebanyak 50 yang terisi dengan total tabung yang ada sebanyak 110 tabung oksigen.
“Oksigen liquid juga kami sediakan. Saat tingginya kasus Covid-19 gelombang kedua sempat terkendala stok dari penyedia pihak ketiga, karena saat itu rebutan kita dari Kaltim maupun Kalsel,” imbuhnya.
Kamal menerangkan, kapasitas oksigen liquid yang disediakan saat ini sebanyak 4.000 kubik, yang pada hari-hari biasa belum tentu habis dalam jangka waktu 1 bulan ke depan. Beda halnya saat terjadinya lonjakan kasus Covid-19, 4.000 kubik oksigen liquid bisa habis dalam 4 hari.
“Awal tahun ini sebenarnya kami sudah mengerahkan permintaan ke pemda untuk perbaikan genarator oksigen yang sudah ada, yang saat ini dalam kondisi rusak,” urainya.
Perbaikan generator oksigen tersebut kata Kamal, diperkirakan akan dimulai pada Maret 2022 mendatang, sembari menunggu alat yang didatangkan dari luar negeri. Sejauh ini, varian Omicron belum ada terdeteksi di wilayah Paser.