Kawasan wisata terpadu di Desa Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot yang sebelumnya dilakukan pematangan lahan, saat ini sedang menunggu kepastian bantuan keuangan (bankeu) Pemerintah Provinsi Kaltim untuk dilakukan pembangunan. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser, Muksin.
Pembangunan wisata terpadu buatan tersebut diusulkan oleh Disporapar Paser, menggunakan bankeu provinsi, tidak menggunakan APBD Paser. Pasalnya untuk pembangunan wisata tersebut menelan anggaran sekira Rp 29 miliar. “Pematangan lahan sudah tuntas di tahun 2021, untuk pembangunan fisiknya di tahun 2022 ini. Informasi yang kami dapat di tahun ini akan mendapatkan bankeu provinsi sebesar Rp 10 miliar,” kata Muksin, Rabu (5/1).
Namun menurut Muksin, baru dapat dipastikan setelah mendapatkan surat secara resmi dari Pemprov Kaltim. Dia mengaku sampai kemarin belum menerima surat resmi tersebut. “Mudahan saja dalam minggu ini sudah ada pemberitahuan resminya,” ucapnya.
Muksin menuturkan, biasanya sebelum masuk tahun baru sudah muncul surat resmi tersebut. Dari informasi yang diperoleh di provinsi, dari hasil evaluasi Kemendagri harus ada yang diperbaiki terlebih dahulu dari APBD Provinsi Kaltim.
“Mungkin itu salah satu kendalanya, mengapa sampai saat ini surat keputusan resmi itu belum keluar, karena harus diperbaiki dulu baru dikirim kembali ke Kemendagri,” jelasnya. Muksin menambahkan, pembangunan wisata tersebut dilakukan secara bertahap setiap tahunnya. Apabila tidak ada kendala yang riskan dalam pembangunan wisata tersebut, ditargetkan tahun 2024 bakal rampung. Di tahun ini rencananya akan dibangun wisata kuliner bagi para pelaku UMKM terlebih dahulu, serta panggung kesenian. Dan apabila telah selesai pengerjaannya, dapat langsung digunakan.
“Jadi tidak harus menunggu selesai semua, karena banyak yang dibangun di kawasan itu. Jadi kami memang bangunnya secara parsial. Tapi begitu selesai 1 kawasan, langsung dapat difungsikan. Serta di tahun ini juga ada penataan taman di daerah itu dari Cipta Karya” jelasnya. (tom/cal)