Seorang pria duda berinisial S (47) yang membacok mantan istrinya Asmiah (49) dan anaknya Abil (19) pada Kamis (12/1) malam lalu, kini meringkuk di tahanan Polresta Balikpapan.
Warga jalan DI Panjaitan Kelurahan Sumberejo Balikpapan Tengah ini diproses hukum pidana karena ulahnya melukai dua orang. Diketahui tersangka melakukan penganiayaan terhadap anak dan mantan istrinya dengan sebilah clurit yang sengaja dibawa dari rumahnya.
Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro menjelaskan, setelah mendapatkan informasi adanya penganiayaan, anggotanya langsung mendatangi TKP untuk penyelidikan sekaligus menangkap pelaku. "Korban seorang wanita driver ojol di Balikpapan. Anaknya juga menjadi korban. Dari informasi tersebut, Satreskrim melakukan pengembangan penyidikan dan pengungkapan dan mendapatkan pelaku," kata Rengga saat ekspos kasus, Senin (17/1).
Kronologi kejadian, awalnya tersangka membawa sebilah clurit yang ditaruh dalam tas kemudian mendatangi rumah korban di kawasan Bukit Cinta Jalan Siaga, Kelurahan Damai, Balikpapan Kota, dengan naik ojek.
"Sampai rumah di korban dan dibukakan pintu oleh anaknya kemudian pelaku langsung melayangkan clurit ke anak korban dan mantan istri korban," jelasnya. Dalam keadaan terluka, Asmiah dan Abil melarikan diri dan berteriak ke tetangganya minta pertolongan. Selanjutnya warga ada di TKP melaporkan ke Polresta Balikpapan.
Rengga menambahkan, Asmiah dan Abil hingga saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat bacokan clurit pelaku. Adapun motif dari pelaku adalah karena urusan rumah tangga."Ada masalah pribadi, masalah rumah tangga," imbuhnya. Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti celurit yang dipakai pelaku. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya pelaku dijerat pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman diatas 5 tahun penjara.
Diberitalan seorang pria duda Sugiyanto (47) atau inisial S mengamuk membabi buta membacok mantan istrinya Asmiah (49). Tak puas, pelaku juga menimpas anaknya sendiri Abil (19) dengan sebilah celurit. Kejadiannya di kawasan Bukit Cinta Jalan Siaga, Kelurahan Damai, Balikpapan Kota, Kamis (13/1) malam sekitar pukul 20.30 Wita.
Akibatnya anak dan istrinya mengalami luka bacokan. Di lokasi kejadian, darah segar korban berceceran.
Tetangga korban, Imam (24) menceritakan, kejadian tragis yang menimpa Asmiah dan anaknya Abil terjadi setelah salat Isya. Dia mengetahui setelah pulang dari masjid.
"Saya baru pulang dari masjid habis salat Isya, terus pas lagi baring-baring tiba-tiba mamanya Abil teriak-teriak minta tolong," kata Imam di lokasi kejadian, Kamis malam (13/1).
Karena merasa penasaran dirinya pun keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi di luar rumahnya.
"Dia lagi bertiga (dua korban dan pelaku). Terus pas sampai di mobil silver, ibunya ditimpas hingga luka di kepala. Anaknya juga dibacok, lukanya paling parah," jelasnya.
Berdasarkan pantauan, di sekitar mobil yang disebutkan oleh Imam memang terdapat ceceran darah serta potongan rambut yang disinyalir milik Asmiah.
Imam melanjutkan, pelaku langsung melarikan diri menuju arah pegunungan di kawasan Bukit Cinta. "Gak ada yang berani ngejar soalnya pelaku bawa sajam, terus dia lari ke gunung sana," imbuhnya.
Imam menambahkan, sebelum peristiwa tragis itu, Asmiah dan mantan suaminya, Sugiyanto memang sempat cekcok pada awal tahun yang lalu, dan korban sempat dipukul pelaku. "Bu Asmiah sempat dipukul pelaku, tapi dibela anaknya," ungkapnya.
Dengan adanya kejadian tersebut warga yang melihat langsung melaporkan ke kepolisian melalui unit 110 Polresta Balikpapan. Tak butuh waktu lama, petugas datang dan berhasil menangkap Sugiyanto. Asmiah dan Abil yang menjadi korban pembacokan langsung dibawa ke RSUD Beriman guna menjalani perawatan intensif. "Tadi ada yang nelpon 110, pas bersamaan ada warga yang bawa korban ke RSUD Beriman," jelas salah seorang warga.
Kevin, salah rekan Asmiah mengatakan, motif pembacokan yang dilakukan Sugiyanto kemungkinan lantaran cemburu dan tak terima dicerai. Bahkan, sebelum melakukan pembacokan, Sugiyanto memang kerap mengancam Asmiah yang merupakan driver ojek daring. “Jadi saat korban ini mengantar orderan sering diancam mau dibunuh, itu di jalanan kejadiannya,” kata Kevin.
Lantaran kerap mendapatkan ancaman dari mantan suami, Asmiah bahkan sempat melaporkan ke pihak kepolisian. Namun, tak ada respon dari kepolisian, lantaran Asmiah tak bisa melampirkan bukti ancaman. “Bagaimana mau memberi bukti, sementara ancaman dilakukan saat sedang berkendara mengantar pesanan,” kata Kevin. (jam/hul/ono)
