Perum Bulog Cabang Pembantu Tanah Grogot menargetkan, dalam penyerapan beras untuk cadangan pemerintah sepanjang tahun 2022 sebesar 1.000 ton. Penyerapan beras tersebut merupakan hasil panen dari petani lokal khususnya Kabupaten Paser maupun PPU.
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Pembantu (Kancapem) Tanah Grogot, M.Radhi Anshari saat ditemui mengatakan, pada panen bulan Maret-April serta panen di Agustus-September, Bulog siap menyerap sebanyak 1.000 ton beras garapan petani lokal, dengan ketentuan beras yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan pemerintah.
"Hal tersebut berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 tahun 2020. Selama beras tersebut sesuai dengan spesifikasinya, kami dari Bulog akan menyerap beras tersebut sebanyak-banyaknya," kata Radhi. Direncanakan pada Februari atau Maret, Bulog akan menyosialisasikan program tersebut kepada para petani, serta perihal kualitas dan jenis berasnya secepatnya di bulan Februari akan disosialisasikan. "Bulog Capem Tanah Grogot pada intinya siap membeli beras para petani lokal," ujarnya.
Radhi menambahkan, untuk komoditi, posisi stok beras yang ada di Bulog Tanah Grogot yang membawahi 2 kabupaten yakni Paser dan PPU, jumlah keseluruhan stok beras sebanyak 690 ton, untuk gula sebanyak 10 ton, tepung terigu 1,5 ton, sedangkan untuk minyak dan daging masih menunggu pengiriman dari pusat.
"Mudahan saja bulan depan atau selambat-lambatnya pada bulan puasa sudah dilengkapi komoditi kami," ucapnya. Program ini dilakukan bertujuan untuk menjual harga pangan di bawah harga pasar, dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang terbaik.
"Untuk beras, gula, dan tepung sementara tersedia. Apabila masyarakat ingin membeli, bisa langsung ke kantor Bulog Tanah Grogot maupun ke Gudang. Untuk minyak dan daging sementara masih menunggu pengiriman," jelasnya. (tom/cal)
