Sejumlah sekolah di Kabupaten Paser yang tutup akibat adanya siswa yang terpapar Covid-19, kini sudah mulai dibuka kembali. Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Paser menghentikan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada 6 sekolah.
Kepala Disdikbud Paser Muhammad Yunus Syam mengatakan, jumlah pelajar yang terpapar Covid-19 di Paser sebelumya sebanyak 11 orang, dengan rincian SMP sebanyak 6 siswa, SD ada 4 murid, dan TK ada 1 murid. Saat ini para pelajar tersebut satu demi satu telah dinyatakan sembuh.
"Alhamdulillah para siswa mulai sembuh dari Covid-19 dan sejumlah sekolah yang sebelumnya tutup, kini sudah kembali dibuka," kata Yunus.
Namun masih ada satu sekolah yang belum buka sejak PTM dihentikan 26 Januari lalu. Pasalnya sekolah tersebut merupakan yang pertama kali siswanya terpapar Covid-19.
"Sekolah SMP yang siswanya pertama kali terpapar Covid-19 masih belum dibuka. Hanya sekolah itu yang ditutup agak lama yaitu selama 14 hari. Kalau sudah 14 hari baru tunggu langkah selanjutnya," jelasnya.
Yunus menegaskan kepada para kepala sekolah dan seluruh guru untuk lebih ketat menerapkan protokol kesehatan (prokes), yakni dengan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas (5M). Hal tersebut dilakukan agar ke depan tidak ada lagi terjadi kasus serupa. Saat ini penggunaaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) juga bisa diperuntukkan membeli segala keperluan untuk prokes.
"Penerapan 5M jangan henti-hentinya disampaikan kepada siswa. Berikan pengertian kepada para pedagang di sekitar sekolah untuk sementara tidak berjualan dulu," tandasnya. Dia pun juga mengajak semua pihak dalam mencegah penyebaran Covid-19 agar proses pembelajaran tatap muka berlangsung aman.
"Pandemi ini harus kita lawan bersama, bukan hanya pihak sekolah tapi juga seluruh masyarakat termasuk para penjual jajanan di sekitar sekolah," terangnya. (tom/cal)
