KEJIII..!! Gadis 14 Tahun Dibunuh dan Mayatnya Diperkosa

- Sabtu, 26 Februari 2022 | 11:06 WIB
TEMPAT KEJADIAN: Polisi memasang police line di lubang tempat AM dikubur oleh pelaku. Sedangkan rumah pelaku Sarip Arman tampak tertutup dan sepi
TEMPAT KEJADIAN: Polisi memasang police line di lubang tempat AM dikubur oleh pelaku. Sedangkan rumah pelaku Sarip Arman tampak tertutup dan sepi

Suasana rumah duka AM, gadis 14 tahun yang dibunuh dan mayatnya diperkosa pria biadab bernama Sarip Arman (37), Jumat (25/2) siang masih terlihat ramai. Balikpapan Pos, menyambangi secara langsung rumah duka di RT 09 Kelurahan Amborawang Darat, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar).

Yang masih berdatangan saudara, tetangga dan warga di lingkungan sekitar. Bahkan mereka ada dari Balikpapan, Samarinda, Tenggarong dan daerah lain turut hadir untuki turut berbela sungkawa di rumah duka. Lokasi rumah korban jaraknya kurang lebih satu kilometer dari jalan poros Manggar-Samboja, posisi paling ujung.

Di rumah duka, Balikpapan Pos menemui orangtua korban, saudara serta para tetangga yang saat itu sedang berkumpul. Ayah korban serta paman korban menceritakan kejadian tragis yang menimpa AM, Senin (21/2) lalu. Jasad AM ditemukan terkubur di dalam tanah yang bercampur lumpur dalam kondisi tanpa busana. Lokasi penemuan merupakan kebun bercampur semak belukar yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat tinggalnya di RT 11 Kelurahan Amborawang Darat, Kutai Kartanegara.

N yang merupakan paman korban menegaskan, AM dibunuh dan mayatnya diperkosa oleh Sarip Arman bukan karena masalah burung. Orangtua korban mendapatkan burung berkicau dari pelaku dengan membeli. "Bapak ini (ayah korban) beli burung kepada pelaku.  Karena ada orang perlu,  dijualnya sama orang lain. Begitu tahu sudah dijual, pelaku minta kembali burungnya," kata N didampingi orangtua korban.

Akhirnya ayah AM kembali membeli burung yang telah dijual, lalu dikembalikan ke pelaku Sarip Arman. "Burung itu sudah dikembalikan," jelasnya.

Masalah burung tersebut sudah lama, yaitu sekitar 7 bulan yang lalu dan permasalahan tersebut sudah selesai. "Sudah sekitar 7 bulanan. Kita juga gak punya masalah dengan dia. Dia kita anggap sebagai saudara sendiri, hari-hari ada di sini," imbuh Nurudin.

Dia menambahkan setelah permasalahan burung tersebut dianggap selesai, sehari-harinya pelaku melakukan aktifitas seperti biasanya termasuk membantu aktivitas dari ayah AM, bahkan makan dan minum juga seperti di rumah sendiri. "Kaya saudara, gak ada masalah baru. Pas hari Minggu kejadian itu. Pagi dia masih di sini,  minum kopi," tambahnya.  

Karena itulah, orangtua AM sangat kaget dan tak menyangka,  pria biadab pelaku pembunuhan anaknya adalah Sarip Arman. Karena itulah, keluarga korban minta, pelaku dihukum mati. “Kami tak menyangka, dianggap saudara ternyata tega membunuh AM. Supaya adil dan setimpal, kami berharap pelaku dihukum mati,” ujar keluarga yang lainnya dengan nada geram.

Diberitakan sebelumnya, seorang remaja putri berusia 14 tahun berinisial AM warga RT 11 Kelurahan Amborawang Darat, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi mengenaskan pada Senin (21/2) oleh warga dan kepolisian di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim. Sehari sebelumnya, ayah korban, No, melapor ke Mapolsek Samboja terkait kehilangan putrinya tersebut.

“Dari keterangan orangtuanya, terakhir korban keluar rumah pada hari Minggu pukul 9 pagi,” ucap Kapolsek Samboja AKP Adyama saat dikonfirmasi, Selasa (22/2). Jasad AM ditemukan terkubur di dalam tanah yang bercampur lumpur dalam kondisi tanpa busana. Lokasi penemuan merupakan kebun bercampur semak belukar yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat tinggalnya di RT 11 Kelurahan Amborawang Darat, Kutai Kartanegara.

Muncul kecurigaan korban tewas dibunuh. Pasalnya, lumpur basah di lokasi temuan turut tercampur dengan semen dan batu. "Ternyata di dalam airnya terdapat tumpukan semen dan batu. Mungkin itu sengaja ditumpuk oleh pelaku agar korban tidak timbul ke permukaan,” tuturnya.

Saat pencarian korban, tim kepolisian mencurigai gerak-gerik seorang tetangga korban SA (Sarip Arman). Pria berusia 37 tahun tersebut turut bersama kepolisian dan warga saat melakukan pencarian korban.

Kecurigaan muncul saat SA terlihat panik dan berusaha mengecoh arah pencarian petugas dan warga. “Jadi pas pencarian pelaku juga ikut mencari. Tapi anehnya, warga lain mencari di tempat lain. Pelaku malah ke arah lain. Yang ternyata di situ adalah tempat di kuburnya korban,” ucapnya.

Kecurigaan semakin menguat saat SA berdiri tepat di atas titik lokasi korban terkubur. Pelaku kemudian kembali menunjukkan gelagat untuk mengecoh. “Bahkan saat ditanya ngapain di lokasi itu. Pelaku justru beralasan ingin buang air besar. Padahal, rumahnya hanya sekitar 60 meter dari lokasi,” tambah Adyama.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X