Harga daging sapi di Kabupaten Paser per kilogramnya kembali mengalami peningkatan. Hal tersebut karena dampak sangat minimnya pasokan sapi yang didatangkan dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Paser.
Karena hal tersebutlah mau tidak mau membuat para pedagang daging di Pasar Induk Penyembolum Senaken kembali harus menaikkan harga. Diketahui pada saat ini harga daging sapi di Pasar Senaken bervariatif, dari harga Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram, yang sebelumnya hanya Rp 120 ribu per kilogramnya
Salah seorang pedagang daging di pasar tersebut, Asrani mengatakan, harga daging sapi yang dijual kepada konsumennya di harga Rp 130 ribu sampai Rp 140 ribu dengan kualitas yang bagus. Harga tersebut menurutnya sudah sesuai dengan pasaran di Pasar Senaken.
“Pasarannya memang segitu, yang membedakan itu kalau daging sudah didinginkan atau masuk ke freezer, harganya Rp 130 ribu per kilogramnya. Kalau daging yang masih segar atau baru dipotong, kami jual dengan harga Rp 140 ribu,” kata Asrani, Kamis (3/3).
Dia mengaku adanya kenaikan harga daging sapi tersebut disebabkan karena para pedagang daging sapi kesulitan untuk mendapatkan pasokan atau suplai. Padahal sebelumnya para pedagang mendapatkan suplai dari luar daerah cukup lancar dan tidak mengalami kesulitan.
“Susah barangnya sekarang, kami ngambilnya dari Samarinda, Babulu, dan daerah lainnya. Kadang juga kita ambil di wilayah local, cuma tidak seberapa, karena memang kurang di sini,” imbuhnya.
Selain suplai yang kurang, pihak penyuplai sapi juga terkadang menaikkan harga sapi, sehingga para pedagang mau tidak mau juga menaikkan harga. “Peternak sapi naikkan harga, otomatis kita juga ikut menaikkan. Cuma sifatnya fleksibel, kadang naik dan kadang juga turun,” ujarnya.
Menjelang bulan Ramadan, kata Asrani ada kemungkinan harga daging sapi bakal naik lagi. Namun dia tidak berani menaikan harga dengan semena-mena. “Bisa jadi naik lagi, karena sebentar lagi mau masuk bulan puasa. Palingan naiknya itu Rp 10 ribu, tapi dilihat kondisinya saja lagi nanti,” ucapnya. Hal senada disampaikan pedagang lainnya, Daher. Disebutkan, pasokan yang kurang memicu kenaikan harga.
“Sekarang pasokan kurang, tidak ada lagi sapi kiriman dari Samarinda maupun dari Sulawesi. Harga daging kita naikkan jadi Rp 140 ribu per kilogramnya, dan itupun kami harus membayar pajak juga sebesar Rp 65 ribu per ekornya,” ungkap Daher. (tom/cal)