Sebagai upaya dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di Paser yang saat ini telah mencapai 630 orang yang terkonfirmasi positif dan sedang menjalani karantina atau isolasi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Paser dr. I Dewa Made Sudarsana kembali mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi ketiga atau booster. Dikatakan, dengan melakukan vaksinasi booster, maka masyarakat dapat membentuk kekebalan tubuh atau antibodi sebesar 97 persen. Menurut para ahli, vaksinasi dosis pertama membentuk kekebalan tubuh 16%, sedangkan dosis kedua baru 87 persen.
Efek saat mendapat vaksin booster ini tidak ada, karena dosis yang diterima separuh dari dosis pertama dan kedua. Vaksin booster dapat meningkatkan antibodi yang sangat besar yaitu 97 persen,” kata Dewa, Rabu (2/3).
Dijelaskan, pada vaksinasi booster, dosis yang diberikan hanya separuh dari dosis vaksin primer (dosis 1 dan 2) yaitu 0,15 mililiter untuk vaksin Pfizer dan 0,25 milliliter untuk vaksin AstraZeneca. Untuk itu, ia beranggapan pentingnya vaksinasi booster untuk masyarakat karena dapat mengurangi risiko paparan Covid-19.
“Bagi masyarakat yang sudah divaksin, resiko terpapar Covid-19 tidak separah tahun lalu,” ujarnya.
Dewa mengimbau kepada masyarakat khususnya Paser, untuk tetap tenang dan tidak panik saat mengalami gejala terserang penyakit, utamanya pada musim pancaroba saat ini. Jika masyarakat merasa demam tinggi, batuk, dan pilek, kemungkinan gejala itu terpapar dari varian Omicron. Masyarakat yang positif Covid-19 diimbau untuk melakukan isolasi dengan baik. Menghindari interaksi dengan keluarga dan sahabat, utamanya orang yang memiliki penyakit komorbid.
“Upaya deteksi dini perlu dilakukan dengan swab antigen, guna mengetahui apakah terpapar Covid-19 atau tidak,” tandasnya. (tom/cal)