Persoalan banjir di Kabupaten Paser masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser. Hampir tiap tahunnya beberapa kecamatan yang ada di Paser terdampak bencana banjir. Utamanya di Kecamatan Long Kali, pada 2021 lalu terdampaknya paling parah dibanding wilayah lainnya.
Ketua DPRD Paser, Hendra Wahyudi mengatakan, persoalan banjir di Kecamatan Long Kali mesti ditangani serius oleh semua pihak, baik itu pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat.
"Jika hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Paser untuk mengatasinya, maka masalah itu tidak akan sanggup teratasi," kata Hendra, Senin (21/3).
Salah satu upaya yang mesti dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah banjir, lanjut Hendra, yakni dengan menyelesaikan pembangunan Bendungan Lambakan yang sudah sejak lama digaungkan. Dia menginginkan agar bendungan itu segera direalisasikan oleh pemerintah pusat, dengan harapan persoalan yang terus dialami masyarakat di Kecamatan Long Kali segera teratasi.
"Masalah banjir di Long Kali, kita tidak bisa apa-apa, kecuali Bendungan Lambakan itu terbangun, baru air bisa dikendalikan," jelasnya.
Menurutnya, untuk mengendalikan banjir di Kecamatan Long Kali, maka diperlukan keberadaan bendungan. Meski demikian, penyelesaian jaringan irigasi, normalisasi sungai, pengendalian banjir, pembangunan tanggul tambak, sudah dipetakan oleh dinas terkait.
"Keran penanganan di sana telah ada, dalam kerangka perencanaan mereka sudah menetapkan spot mana saja yang mesti diselesaikan terlebih dahulu. Apalagi Paser berstatus sebagai penyangga IKN Nusantara, peran utamanya sebagai pemasok kebutuhan pangan," ujarnya.
Sementara itu di kesempatan berbeda, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Paser Erwan Wahyudi mengungkapkan, untuk mengatasi persoalan banjir di area Long Kali, dia bakal menyiapkan benih unggul yang tahan jika terendam banjir.
"Kita siapkan benih tanaman padi yang tahan apabila terendam banjir berhari-hari," jelas Erwan. Tahun 2023 Pemkab Paser bakal fokus pada pengembangan industri pengolahan berbasis pertanian untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. Di tambah lagi, terdapat rencana penambahan kawasan food estate terutama tanaman pangan komoditas padi yang berada di Kecamatan Long Kali.
"Antara lain Desa Sebakung Makmur 350 hektare, Sebakung Taka 747 hektare, dan Maruat 255 hektare," jelasnya. Diketahui, rencana kawasan food estate di Kecamatan Long Kali rawan terjadi banjir, baik periodik maupun saat hujan deras dari hulu Sungai Telake. (tom/cal)