Susahnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsdi hingga berbuntut aksi demo ratusan sopir truk, bukanlah mengada-ada. Kesusahan itu fakta di depan mata sehari-hari. Tak hanya sopir truk, warga sekitar juga terganggu terhalang truk-truk yang berjejer antre solar. Antrean solar bersubsidi terjadi hampir seluruh SPBU di Kota Balikpapan yang mendapat sebutan Kota Minyak.
SPBU yang selalu terjadi antrean solar panjang diantaranya SPBU Karanganyar, Kebun Sayur, Gunung Malang, Km 9 dan Km 15.
Hal tersebut membuat masyarakat sekitarnya merasa terganggu, bahkan ada kejadian kecelakaan akibat truk yang antre. Seperti yang dirasakan oleh salah seorang warga Kampung Baru bernama Hijrah yang tinggal tak jauh dari SPBU Kebun Sayur. Dia sangat terganggu dengan keadaan yang ada saat ini banyak truk antre di SPBU, berjejer di depan rumahnya.
Dirinya berharap permasalahan yang dialami oleh masyarakat tersebut bisa segera diatasi oleh pemerintah dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar. Tak hanya itu, warga juga terganggu usahanya karena tertutup truk yang antre solar sehinga konsumen tidak bisa parkir untuk membeli. Untuk mengantisipasi gangguan warga memasang penghalang di depan tempat usahanya seperti memasang kursi-kursi, kayu, ban bekas hingga batu agar truk tak bisa parkir di depan tempat usahanya.
Sementara itu Kapolsek Balikpapan Barat Kompol Totok Eko Darminto melihat hal tersebut mengimbau kepada para sopir agar lebih berhati-hati dalam melakukan antrean agar tidak terjadi gangguan di masyarakat.
"Para sopir dalam melakukan antrean solar agar lebih berhati-hati, sehingga diharapkan tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang lain," katanya.Dirinya juga berharap permasalahan yang ada segera bisa diatasi oleh pemerintah, sehingga tidak lagi terjadi antrean panjang kendaraan. (jam/ono)