Pemerintah Kota Balikpapan memastikan bahwa tidak ada masalah dalam proses pembebasan lahan yang akan dipergunakan untuk pembangunan rumah sakit di Kecamatan Balikpapan Barat. “Yang pasti lahan yang akan dipergunakan tersebut memang berstatus milik pemerintah sehingga kami optimis proyek pembangunan rumah sakit gelombang ini dapat selesai pada tahun 2024 mendatang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti yang akrab disapa Dio ketika diwawancarai wartawan di Balai Kota Balikpapan, Jumat (27/5).
Ia menjelaskan, dalam menyelesaikan persoalan masalah lahan, harus dilakukan secara persuasif, dan ada tim-nya sendiri untuk menangani masalah lahan. “Sesuai dengan visi dari pak wali tahun 2024, Insya Allah pembangunan rumah sakit barat ini selesai,” ujarnya.
Ia menerangkan bahwa untuk saat ini pihaknya masih menyelesaikan kajian Amdal dan Amdal Lalin, termasuk persiapan pelaksanaan lelang MK (manajemen konstruksi).
“Kalau Amdal sudah selesai Amdal lainnya selesai, dan MK-nya selesai bisa dilakukan lelang pada tahun ini. Itu kan lahan dari Pemkot dan nanti ada tim yang menangani,” terangnya. Ia mengaku bahwa memang ada penambahan anggaran untuk pembangunan rumah sakit Balikpapan Barat, yang awalnya Rp 162 miliar menjadi Rp 191 miliar. Terdapat penambahan sebesar Rp 29 miliar.
Penambahan itu mengikuti perubahan dari Kementerian Kesehatan terkait aturan pembangunan rumah sakit. Di antaranya penambahan ruangan ICU, termasuk pengaturan jarak tempat tidur sesuai dengan pengalaman yang terjadi pada pandemi, agar tidak dirubah-rubah lagi seperti pandemi kemarin.
Sehingga rencana pembangunan rumah sakit yang awalnya hanya 3 lantai diubah menjadi lima lantai, satu basement. (MAULANA/KPFM)