Sebanyak 374.447 peserta BPJS Kesehatan di wilayah Kalimantan Timur dilaporkan menunggak iuran. Deputi Direksi Wilayah Kaltimtengseltara Prio Hadi Susatyo mengatakan Provinsi Kalimantan Timur menduduki urutan kedua di wilayah Kalimantan yang paling banyak menunggak pembayaran iuran kepesertaan BPJS Kesehatan.
Ia menjelaskan, dari jumlah tersebut peserta yang paling banyak menunggak berasal dari peserta mandiri. Menurutnya, pihaknya telah menurun tim untuk melakukan pengecekan secara langsung ke lapangan ke masing-masing peserta yang menunggak iuran.
“Kalau bicara tunggakkan segmen terbesar itu berasal dari peserta mandiri. Data ini harus dicek kembali apakah karena memang tidak ada kemauan untuk membayar, atau karena memang kemampuan. Karena ketika kita turun ke lapangan ada masyarakat yang menyampaikan bagaimana kami bisa membayar iuran sedangkan untuk makan saja kami kurang. Makanya kita berpikir untuk memberikan kemudahan yakni melalui program rehab (Rencana Pembayaran Bertahap) ini,” katanya ketika diwawancarai wartawan, Selasa (31/5).
Ia menyampaikan untuk saat ini, pihaknya telah menyiapkan program yakni Rehab (Rencana Pembayaran Bertahap) untuk meringankan masyarakat dalam melunasi tunggakannya. “Kita berupaya segala cara kita berikan, di antaranya bekerja sama dengan Pegadaian sehingga masyarakat bisa masyarakat bisa menggadaikan barangnya untuk membayar premi. Kemudian juga melalui BNI agar masyarakat menabung untuk memenuhi besaran tunggakannya, baru bisa disetor untuk melunasi tunggakannya di BPJS,” terangnya.
Ia menuturkan, khusus di wilayah Kalimantan Timur tercatat 2.021 peserta atau sebesar 11,69% dari target 17.275 peserta telah memanfaatkan program Rehab. “Program ini diharapkan bisa meringankan dan tunggakannya bisa dilunasi. Serta aktif kembali kartu JKN. Saat ini banyak masyarakat yang senang dan menggunakan fasilitas ini,” tambahnya. (MAULANA/KPFM)
