Waspada..!! Kasus DBD di Balikpapan Mulai Meningkat

- Kamis, 9 Juni 2022 | 00:03 WIB
Andi S Juliarty
Andi S Juliarty

Memasuki musim pancaroba, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan hingga Juni 2022 mengalami peningkatan, namun tanpa ada kasus kematian. Agar tidak semakin meluas, masyarakat tetap diminta berhati-hati dan harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty atau yang akrab disapa Dio mengatakan, saat ini terjadi peningkatan kasus DBD di Balikpapan Selatan, pihaknya akan melakukan mekanisme yang dapat mempercepat penanganan DBD.

"kita akan melakukan mekanisme percepatan penangan DBD di Kota Balikpapan, khusus di wilayah Balikpapan Selatan. Sebab wilayah tersebut mengalami peningkatan kasus DBD, kurang lebih sudah ada 8 orang terjangkit," kata Dio kepada Balikpapan Pos, Selasa (7/6).

Dia mengakui, kasus DBD sempat teralihkan oleh penanganan pandemi Covid-19. Saat ini,  pihaknya akan mulai memfokuskan lagi pencegahan dan penanganan DBD karena kasus Covid-19 yang mulai melandai di kota Balikpapan.

"Untuk saat ini kami lagi fokus melakukan kegiatan di sejumlah wilayah di kota Balikpapan, khusus di Balikpapan Selatan," terangnya.

Ia menjelaskan, penyebab meningkatkan kasus DBD di kota Balikpapan dikarenakan sejumlah faktor. Utamanya adalah musim penghujan yang cukup lama hingga adanya perubahan musim.

Menurutnya, perubahan cuaca sangat berpengaruh. Lalu, lamanya musim penghujan yang panjang. Faktor lainnya adalah banyaknya genangan air dan minimnya kebersihan lingkungan.

"Untuk saat ini memang dari laporan yang kami terima memang ada terjadi kenaikan jumlah kasus demam berdarah, hal itu terindikasi dengan jumlah laporan kegiatan fogging yang juga naik," tuturnya.

Dia menuturkan, sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus DBD, pihaknya sudah bekerjasama dengan RT, Kelurahan hingga pihak Kecamatan. Langkah itu terkait masalah kebersihan lingkungan. Selain itu, dalam upaya pencegahan penyebaran DBD, hal yang utama untuk dilakukan adalah pemberantasan nyamuknya.

“Karena kegiatan fogging yang dilakukan hanya mematikan nyamuk yang ada saat itu, sehingga akan tetap berkembang biak. Tapi untuk mematikan perkembangannya dengan melakukan pemusnahan sarang nyamuknya,” terangnya.

Menurut Dio, untuk saat ini program pencegahan penyebaran DBD di semua Puskesmas sudah mulai jalan, karena biaya operasional kesehatan saat ini sudah tersedia.(djo/vie)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB

Lahan Terbakar, Asap Mengepul Belasan Jam

Rabu, 17 April 2024 | 14:00 WIB

Pom Mini di Balikpapan Mulai Ditertibkan

Rabu, 17 April 2024 | 11:00 WIB
X