Melihat kondisi gedung perpustakaan yang sudah tidak lagi memadai, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kabupaten Paser berencana membangun gedung baru perpustakaan dalam waktu dekat ini.
Kepala DKP Paser, Yusuf Sumako mengatakan, adanya rencana pembangunan gedung baru tersebut karena melihat kondisi gedung DKP ini sudah tidak memadai.
Agar dapat membangun gedung baru, DKP Paser melobi ke pemerintah pusat melalui anggota DPR RI yang mendapat respon positif.
"Alhamdulillah hasil lobi kami langsung direspon oleh pusat, dan rencana pembangunan gedung itu sudah ditinjau pak Bupati, Kepala Arsip Nasional, Kepala Perpustakaan Nasional dan anggota Komisi X DPR-RI," kata Yusuf Sumarko, Kamis (9/6).
Yusuf Sumarko melanjutkan, lokasi gedung baru akan dibangun pada area eks gedung Balai Kabupaten, Gedung Perempuan Berjaya hingga Gedung PKK. Terpilihnya lokasi dalam satu hamparan tersebut, karena gedung yang akan dibangun cukup besar sehingga memerlukan lokasi yang luas.
"Gedung perpustakaan ini tidak tanggung-tanggung, ini bukan hanya terbaik di Kaltim nanti tapi terbaik nasional, dan desain perencanaan sudah selesai," jelasnya.
Gedung yang akan dibangun kata Yusuf, berlantai empat, masing-masing lantai bisa difungsikan dengan berbagai kegiatan seperti kegiatan musik, seminar, pesta pernikahan dan lainnya.
"Lantai satu hall multievent, di lantai duanya gedung teater yang juga multi fungsi, sedangkan di lantai tiganya ada cafetaria nusantara, jadi semua jenis masakan nanti ada di lantai tiga," jelasnya.
Yusuf Sumarko melanjutkan, sementara untuk lantai empat, dijadikan sebagai ruang baca, ruang anak dan juga rencana seluruh siaran radio-radio dipusatkan di gedung baru DKP sebagai pusat teknologi informasi dan komunikasi.
"Harapannya, pematangan lahan di lokasi rencana pembangunan gedung perpustakaan bisa segera selesai, sebab jika tidak alokasi dana pusat untuk pembangunan gedung itu terancam batal," tegasnya.
Yusuf Sumarko menambahkan, pembanguan gedung perpustakaan bakal menelan anggaran besar senilai Rp 17,5 miliar dengan desain termodern yang bisa menjadi contoh nantinya. Jika pembangunan gedung sudah terealisasi, maka gedung perpustakaan umum termodern, terbaik dan termegah itu bisa menjadi icon Kabupaten Paser.
"Anggarannya itu untuk multinya Rp 10 miliar, mebelernya Rp 2,5 M, dan ada dana inklusi sosial sekitar Rp 5 miliar, nanti kalau tidak cukup kita minta APBD mem back up sekitar Rp 4 hingga 5 M," tambahnya.(tom/han)
