Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Balikpapan diperkirakan akan mengalami peningkatan dalam dua pekan ke depan.
Lonjakan ini disinyalir sebagai dampak dari peningkatan kasus di sejumlah wilayah khusus di Jawa – Bali. Tren kenaikan kasus kali ini, terjadi seiring dengan temuan subvarian baru yaitu varian BA4 dan BA5, yang merupakan turunan dari varian omicron.
“Berdasarkan gelombang 1, 2 dan 3, jika di Jawa Bali kasus meningkat maka dua atau tiga minggu ke depan akan terjadi peningkatan juga biasanya di wilayah Kota Balikpapan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti yang akrab disapa Dio ketika diwawancarai di Balai Kota Balikpapan, Senin (13/6).
Ia menerangkan sesuai arahan dari Menteri Kesehatan, semua daerah diminta untuk meningkatkan kembali kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19. “Balikpapan memang belum terjadi peningkatan, dan untuk saat ini kita juga masih berada di level 1 untuk PPKM namun tetap harus dilakukan peningkatan kewaspadaan sesuai dengan arahan dari Wali Kota Balikpapan dari rapat tadi pagi,” ujarnya.
Hal ini karena posisi Kota Balikpapan yang menjadi pintu gerbang bagi wilayah di Kalimantan Timur sehingga mobilitas masyarakat itu cukup tinggi.
“Kita saat ini sedang berupaya mencegah hal tersebut, dengan menginfokan kepada masyarakat seluas-luasnya agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Dengan selalu menggunakan masker,” terangnya. Ia menambahkan bahwa kasus yang terjadi di Bali sebagian besar adalah kasus yang ditemukan tanpa gejala dan sebagian dari pasien tersebut sudah divaksin.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya membuka akses pelaksanaan vaksin booster di masyarakat, dan saat ini cakupan vaksinasi booster di Kota Balikpapan sudah mencapai 36%. (MAULANA/KPFM)