Bayi usia 9 bulan meninggal dunia setelah terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti mengatakan, saat ini memang terjadi kenaikan jumlah kasus demam berdarah di Kota Balikpapan.
Namun kenaikan tidak lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, meski ada satu korban meninggal dunia. “Untuk tahun ini, ada meninggal satu, dibandingkan tahun lalu itu masih meninggal dua,” kata perempuan yang akrab disapa Dio ini ketika diwawancarai wartawan di Balai Kota Balikpapan, Jumat (24/6).
Ia menjelaskan, apabila berbicara kasus yang ada di rumah sakit masih tinggi di tahun yang lalu. Jumlah kasus ditangani ada 336, paling banyak masih di wilayah kecamatan Balikpapan Selatan.
“Untuk Kecamatan Selatan itu memang selalu tinggi kasus DBD nya, jadikannya sebagai project percontohan inovasi kelambu air, kemudian turun kasusnya, tapi tahun ini naik lagi,” ujar Dio.
Untuk korban meninggal dunia, lanjut Dio, adalah bayi usia 9 bulan, yang sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman.
“Kami dapat informasinya tanggal 15 Juni, wilayahnya itu di Damai. Di RSUD Beriman,” terangnya.
Ia menambahkan, sebagai upaya untuk pencegahan, pihaknya akan menggalakkan kembali kegiatan gotong royong. Sekali seminggu menguras tempat penampungan air untuk mencegah perkembangan nyamuk demam berdarah. Termasuk menjalankan program pembagian abate. (MAULANA/KPFM)