Dimungkinkan Psikis Terganggu, Anak Pertama dan Kedua Hanya Diam Saja

- Sabtu, 25 Juni 2022 | 11:58 WIB
KURUS: Ketiga anak yang sempat dikurung di dalam rumah, menikmati makanan didampingi ayahnya. Ketiganya masih dalam perlindungan UPTD PPA Kota Balikpapan IST.
KURUS: Ketiga anak yang sempat dikurung di dalam rumah, menikmati makanan didampingi ayahnya. Ketiganya masih dalam perlindungan UPTD PPA Kota Balikpapan IST.

Setelah mendapatkan informasi adanya penemuan 3 anak yang dikurung dalam rumah di Batu Ampar, Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) langsung bergegas menuju lokasi.

Sesampainya di lokasi, pihaknya menemukan rumah yang dimaksud dalam keadaan terkunci rapat bahkan ventilasi pun juga dalam keadaan tertutup rapat. Kepala UPTD PPA Balikpapan Esti Santi Pratiwi saat ditemui di kantornya menjelaskan, bahwa dengan keadaan tersebut masyarakat merasa resah.

"Dalam artian bila terjadi apa-apa, bagaimana kondisi anak-anak itu," kata Esti. Kemudian masyarakat pun melaporkan kepada UPTD PPA untuk melihat kondisinya. Selanjutnya berkoordinasi dengan Lurah Batu Ampar beserta jajarannya untuk datang ke lokasi.

"Akhirnya kita menyaksikan sendiri dan dari warga mengatakan memang seperti itu adanya. Ini baru saja ibunya pulang dari sini tadi (kemarin,Red.), kondisinya seperti itu adanya," kata Esti. Selanjutnya, karena kondisi rumah terkunci, pihaknya minta izin ke pemilik rumah dan diberi izin untuk masuk melalui jendela dengan tidak merusak bangunan.

"Begitu dibuka jendelanya diikat. Begitu kita masuk, anak-anak itu menangis, dalam posisi mereka di atas tempat tidur semua bertiga" ungkapnya.

Untuk melindungi hak anak, selanjutnya oleh petugas UPTD PPA ketiganya dibawa ke rumah perlindungan.

"Tapi ketika kami bawa, disaksikan oleh bapaknya juga. Jadi bapaknya saya bawa, izin ke kelurahan bahwa saya akan membawa anak ini dan setuju," jelasnya.

Esti menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Unit PPA Polresta agar mengetahui kejadian yang ada. Untuk saat ini ketiga anak tersebut akan dilakukan asesmen dan dilakukan pendalaman dan akan dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan anak.

Esti mengungkapkan, untuk kondisi anaknya pucat. Dan yang besar serta kedua hanya diam saja ketika diajak bicara, sedangkan yang paling kecil komunikasinya cukup bagus.

Lebih lanjut Esti menjelaskan, secara fisik korban tidak mengalami kekerasan, namun hanya mengalami kekerasan psikis.

"Ruang geraknya hanya di rumah itu kan, tidak kena sinar matahari. Kalau makan diurusin, cuma yang lain tidak, ruangannya pengap," jelasnya.

Selanjutnya pihak UPTD akan mengasesmen korban dan melakukan konseling, karena yang dikhawatirkan kondisi anak pertama dan kedua yang hanya diam saja. (jam/cal)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X