Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan Captain Hatta Umar meminta Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan agar dapat bergerak cepat mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi dan kambing.
Menurutnya, Pemkot harus memastikan ternak sapi dan kambing di Balikpapan steril dari PMK, sebab sangat penting bagi pelaku usaha peternakan di Balikpapan yang mendatangkan hewan kurban untuk perayan Iduladha 9 Juli.
Ia menjelaskan, hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DP3 Balikpapan terdapat 66 titik pedagang sapi di Balikpapan. Meliputi 12 titik telah mengantongi izin yang telah diberikan label sehat PMK oleh DP3. Sedangkan 54 titik belum mengantongi izin sehat PMK.
“Untuk 54 titik perdagangan ternak sapi dan kambing ini harus dilakukan pengawasan, khususnya yang tersebar di wilayah Balikpapan Utara, Balikpapan Timur dan Balikpapan Selatan,” katanya.
Anggota DPRD Dapil Balikpapan Selatan ini menjelaskan, sebanyak 1.615 ekor sapi di Balikpapan telah diberikan label bebas dari PMK.
“Sampai saat ini Balikpapan masih kekurangan 1.996 ekor ternak. Sedangkan yang telah tersedia masing-masing kambing 420 ekor yang akan disusul 4.800 ekor dari Sulawasi dan Nusa Tenggara Barat (NTB),” akunya.
Kedepan, tambah Captain Hatta Umar, pemerintah kota harus memikirkan tambahan anggaran bagi peternak sapi dan kambing di Balikpapan.
“Supaya kita tidak lagi ketergantungan pasokan sapi dan kambing dari daerah lain,”pungkas politisi Partai Perindo ini.(djo/vie).