Di Balikpapan, Kenaikan Cabai dan Bawang Dorong Inflasi Juni

- Sabtu, 2 Juli 2022 | 12:03 WIB
NAIK: Kenaikan harga cabai di pasar Balikpapan mendorong inflasi bulan Juni sebesar 0,53 persen. (IST)
NAIK: Kenaikan harga cabai di pasar Balikpapan mendorong inflasi bulan Juni sebesar 0,53 persen. (IST)

Pada bulan Juni 2022, Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,53 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan Mei 2022 yaitu sebesar 0,52 persen (mtm).

Sementara itu secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 4,93 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (4,35 persen-yoy) dan dibandingkan Kalimantan Timur (4,38 persen-yoy). Inflasi tahunan Kota Balikpapan tersebut berada di atas rentang target inflasi tahun 2022 sebesar 3,0 persen±1.

Hal ini disampaikan R. Bambang Setyo Pambudi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan dalam rilisnya kemarin.

Menurutnya inflasi pada bulan Juni disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok makanan minuman dan tembakau yang memberikan andil sebesar 0,39 persen (mtm).

"Inflasi pada kelompok ini didorong oleh kenaikan harga cabai rawit, tomat, dan bawang merah akibat faktor cuaca yang tidak menentu di wilayah sentra produksi sehingga menyebabkan gagal panen dan terganggunya jumlah pasokan," jelas Bambang akrab disapa.

Komoditas penyumbang inflasi lainnya di kelompok ini adalah telur ayam ras yang disebabkan oleh kenaikan harga pakan ternak ayam petelur.

Selain itu, inflasi juga didorong oleh kelompok transportasi dengan andil 0,21 persen (mtm) yang disebabkan adanya kenaikan tarif angkutan udara sejalan dengan naiknya harga avtur.

Di sisi lain, beberapa komoditas makanan mengalami deflasi antara lain ikan lanyang atau ikan benggol, minyak goreng, ikan tongkol atau ikan ambu-ambu, dan daun bawang di tengah pasokan yang masih memadai.

"Ke depan, beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi, diantaranya adalah kenaikan harga daging sapi karena berkurangnya pasokan akibat penyebaran Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di tengah peningkatan permintaan masyarakat jelang Idul Adha," tambah Bambang.

Juga kenaikan harga tarif listrik bagi pelanggan golongan 3.500 Volt Ampere (VA) ke atas (R2 dan R3) dan golongan pemerintah (P1, P2, dan P3) per 1 Juli 2022.

Untuk itulah Bank Indonesia bersama pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan terus bersinergi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, serta memperkuat koordinasi guna menjaga inflasi tetap rendah dan stabil. "Selain itu imbauan belanja bijak kepada masyarakat senantiasa disampaikan sebagai bagian dari komunikasi yang efektif," pungkasnya.(*/han)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB
X