Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan mendorong agar pemerintah kota meningkatkan program pemberdayaan petani lokal. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan potensi pertanian di tingkat petani lokasi dalam mencukupi kebutuhan di daerah.
Sehingga tingkat ketergantungan pasokan bahan pokok dari luar daerah dapat dikurangi dan inflasi akibat kenaikan harga bahan pokok di Kota Balikpapan dapat dikendalikan.
“Pada dasarnya, di Kota Balikpapan juga memiliki kelompok tani yang juga menghasilkan, namun karena di Kota Balikpapan ini petaninya belum bisa memenuhi kebutuhan pasar, makanya kita harus mengambil dari luar,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Budiono ketika mendampingi anggota DPR RI asal Kaltim Safaruddin saat mengunjungi kelompok tani di Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur, Jumat (15/7).
Menurut Budiono, setelah berdiskusi dengan kelompok tani ada beberapa kendala yang dihadapi. Pertama adalah masalah kepemilikan lahan yang sebagian besar saat ini masih pinjam pakai.
Yang kedua, mereka juga memerlukan dukungan dari pemerintah kota untuk penyediaan pupuk dan bibit serta penyuluhannya.
Dan yang ketiga, mereka juga butuh bantuan dalam melakukan pemasaran produk hasil pertaniannya termasuk bantuan modal. Karena ada beberapa anggota dari kelompok tani yang akhirnya terpaksa harus meminjam dana dari tengkulak, sehingga hasil panen yang dihasilkan terpaksa dijual kepada tengkulak dan harganya menjadi murah.
“Hal yang harus dimaksimalkan adalah fungsi dalam kelompok tani termasuk mengidentifikasi masalah yang ada di lapangan. Sehingga harga cabai yang ada di Kota Balikpapan ini hingga bisa menembus angka Rp 200.000 per Kg bisa diatasi, termasuk masalah inflasi,” ucapnya. (MAULANA/KPFM)
