Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di tingkat pengecer di Kutai Barat (Kubar) memasuki dua pekan. Meskipun BBM ada di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Agen Premium Minyak Solar (APMS), namun terjadi antrean panjang.
SENDAWAR – Keadaan ini makin membuat warga kecewa. Antrean BBM memanjang diduga kuat adalah para pengetap, sehingga giliran masyarakat umum tidak bisa masuk ke SPBU atau APMS. Sebab, sejak pagi, sudah dipenuhi puluhan roda empat dan roda dua.
“Jadi, masyarakat tidak bisa menikmati BBM bersubsidi. Karena untuk membeli BBM di SPBU dan APMS sudah sejak pagi antrean panjang,” kata Joshua, warga Kubar.
Sementara warga Kecamatan Muara Pahu tak kunjung mendapatkan BBM karena stok di APMS setempat kosong. “Kalau di Muara Pahu, masih belum ada BBM. Ini pun dibenarkan pihak APMS ketika ditanyakan stok BBM kosong,” kata Jurni, warga Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu.
Sementara itu, PT Pertamina membantah jika terjadi kelangkaan BBM. Justru dia mengklaim, ada oknum warga yang memanfaatkan situasi tersebut.
“Pantauan kami masih normal. Bisa jadi karena warga panik karena melihat di Kutai Kartanegara dan Samarinda sempat terjadi antrean,” ujar Humas PT Pertamina Patra Niaga Area Kaltim, Diba.
Menyikapi kondisi ini, dia mengaku sudah berkoordinasi dan menyampaikan data penyaluran BBM kepada Pemkab Kubar. Bahwa, pada 18 Juli tadi penyaluran ke Kubar untuk pertalite 96 kl, pertamax 28 kl. Kemudian, sehari kemudian atau 19 Juli, pertalite 74 kl dan pertamax 48 kl.
Meski demikian, dia menyebut bahwa kendala terbesar pengiriman pasokan BBM dari Samarinda ke Kubar karena kondisi jalan rusak jalan trans Kalimantan, sehingga waktu tempuh unit kendaraan menjadi lama atau menjadi 15 jam. (kri/k16)
HARTONO
Hartono.kubar@yahoo.com