Akhirnya setelah lama menunggu, akhirnya pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) akan meninjau langsung Bandara Paser awal Agustus mendatang.
Hal ini dibuktikan dengan adanya surat pemberitahuan dari BKT Kemenhub kepada Pemkab Paser untuk melakukan peninjauan bandara pada tanggal 3 hingga 5 Agustus.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Paser, Inayatullah saat ditemui mengatakan, setelah melakukan rapat koordinasi, BKT akan melakukan tiga tahap langkah lanjutan yakni pertama rapat internal dengan Direktorat Perhubungan Udara, kemudian presentasi terkait bandara oleh Pemkab Paser dan yang terakhir BKT akan meninjau ke lokasi.
"Rapat internal dan presentasi sudah dilakukan, saat ini tinggal tinjau lapangan saja. Insya Allah akan ditinjau pada 3 hingga 5 Agustus mendatang," kata Inayatullah, Kamis (28/7).
Inayatullah melanjutkan, peninjauan ini bertujuan untuk membuktikan kondisi di lokasi, apakah sesuai dengan data yang ada, dan juga prospek yang akan terjadi bila bendara ini dibangun dan beroperasi di Paser.
"Selain itu BKT juga ingin memastikan apakah pembangunan bandara memang bermanfaat bagi masyarakat Paser serta dapat menunjang IKN," ujarnya.
Dijelaskan, saat presentasi pada 29 Juni 2022 lalu yang dihadiri oleh Bupati Paser dr. Fahmi Padli, Asisten Bupati, Kadishub Paser, kadis DPMPT, Kepala Bapedda Litbang, serta Kadis BKAD. Ia tidak hanya menjelaskan teknis bandara saja namun presentasi tersebut juga meluas hingga membahas potensi-potensi apa saja, yang akan berkembang dengan adanya bandara udara ini.
"Adapun potensi yang akan berkembang dengan adanya bandara ini, mulai dari sektor perusahaan hingga UMKM," jelasnya.
Sesuai dengan arahan Bupati beberapa waktu lalu kata Inayatullah, Dishub Paser harus segera membersihkan kondisi dilapangan, dan saat ini ia juga telah berkoordinasi dengan dinas PUPR Paser untuk membantu membersihkan lokasi bandara.
"Kami minta bantuan dinas PUPR Paser untuk membersihkan bandara pada bagian jalan masuknya, kemudian area runway, takeway, serta beberapa bangunan agar mereka bisa melihat lebih jelas kondisi bandara," ucapnya.
Menurut Inayatullah, jika melihat dari ukuran runway awal dengan ukuran 1.850 meter, sebenarnya sudah memenuhi syarat untuk pesawat jenis jet. Namun karena ini tahap pertama, serta bandara yang mangkrak selama enam tahun ini masuk dalam kategori kelas perintis, jadi sementara hanya dapat melakukan penerbangan jarak pendek.
"Jika sudah dapat beroperasi nanti bandara Paser ini akan melakukan rute penerbangan dari Paser - Balikpapan, Paser - Samarinda, Paser-Tabalong, Paser-Banjarmasin, Paser-Batulicin, dan Paser-Makassar,"
Ia berharap bandara Paser ini dapat segera dibangun, agar Paser dapat berkembang. Dengan adanya bandara ini bakal menunjang perkembangan Paser dari berbagai sektor. "Banyak efek positif yang akan berpengaruh di Paser dengan adanya pembangunan bandara ini," harapnya. (tom/han)