Warga Balikpapan Mulai Kesulitan Dapatkan Gas Elpiji Melon

- Rabu, 10 Agustus 2022 | 12:34 WIB
ANTRE GAS MELON: Warga harus mulai kesulitan memperoleh gas elpiji 3 kg. Hal ini diduga akibat kenaikan gas elpiji non subsidi.
ANTRE GAS MELON: Warga harus mulai kesulitan memperoleh gas elpiji 3 kg. Hal ini diduga akibat kenaikan gas elpiji non subsidi.

Sejumlah warga Balikpapan mulai mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg atau melon. Mayoritas warga yang kesulitan mencari gas berada di wilayah Balikpapan tengah.

”Sudah beberapa agen dan toko yang saya datangi katanya gasnya kosong,” ujar Ratna warga Karang Jati, kepada media ini, pada Senin, (8/8).

Adsanya kenaikan gas elpiji non subsidi diduga menjadi penyebab banyak masyarakat beralih ke elpiji subsidi 3 kg sehingga warga kesulitan mendapatkan pasokan gas melon tersebut.

Hal senada diungkapkan Neneng, warga Karang Rejo, ia mengaku belakangan ini, dirinya kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg.

”Saya sudah cari kemana-mana gas kosong. Apalagi selama sebulan ini kami beli di pangkalan harus menunjukan KTP dengan harga sekitar Rp35 ribu sampai Rp40 ribu,” aku Neneng.

Area Manager Communication and CSR Regional Kalimantan, Susanto August Satria mengatakan, penyaluran gas elpiji 3 kilogram ke masyarakat seperti biasa. Tidak ada pembatasan.

Bahkan pada tanggal 3 dan 4 Agustus lalu, pihaknya sudah menambah 1-2 LO atau sama dengan : 560-1120 tabung elpiji 3 kg.

Satria menyebutkan, realisasi elpiji 3 kg hingga Juni adalah 56.395 Metrikton dan kuota year to date Juni adalah 56.372 MT artinya sesuai kuota, namun over kuota sebesar 23 MT.

Menurutnya, saat ini juga terjadi pergeseran konsumsi. Sehingga mempengaruhi konsumsi masyarakat.

“Ada konsumen gas elpiji Bright Gas yang berpindah menggunakan gas 3 kg atau gas bersubsidi,” ujarnya.

Satria menegaskan bahwa gas 3 kg ini untuk rumah tangga diperuntukan ke masyarakat tidak mampu. Karena itu dihimbau yang mampu tetap menggunakan gas non subsidi.

Terhadap wilayah yang Kesulitan mendapatkan gas elpiji. Pihaknya kan melakukan pengecekan di lapangan.

”Kita coba cek ya di lapangan,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, PT Pertamina (Persero) per 10 Juli 2022 baru saja melakukan penyesuaian kenaikan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) non subsidi di masyarakat seperti misalnya elpiji 5,5 Kg (bright gas) dan elpiji 12 kg. Kenaikan harga elpiji bukan penugasan pemerintah itu ditakutkan terjadi migrasi pengguna.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Area GOR Tapis Akan Dipasang PJU

Selasa, 19 Maret 2024 | 14:40 WIB

Kuota Haji Kutim Hanya 173 Orang

Selasa, 19 Maret 2024 | 13:45 WIB

42 Pelaku Balap Liar di Kutai Timur Diamankan

Selasa, 19 Maret 2024 | 13:15 WIB

Disediakan Duit Rp 800 Juta untuk Tugu PKK Bontang

Selasa, 19 Maret 2024 | 08:15 WIB
X