Rumah Dahor semakin dikenal sebagai salah satu bukti sejarah Kota Balikpapan. Hal ini setidaknya tampak dari semakin banyaknya para pemangku kepentingan yang mengunjungi dan melihat secara langsung.
Selasa kemarin, (20/9), rumah Dahor dikunjungi Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI Fitra Arda. Didampingi Kepala Disdikbud Balikpapan Purnomo, Kepala Galeri Nasional Pustanto serta Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur Muslimin Effendy.
“Kami sangat bangga rumah Dahor menjadi tempat yang dikunjungi oleh para pemangku kepentingan. Tidak hanya masyarakat umum, namun juga pejabat pengambil kebijakan di negara kita,” kata pengelola Dahor, Rudiansyah.
Dalam kesempatan itu, Rudiansyah menjelaskan seputar sejarah perkembangan Kota Balikpapan yang tergambar dari puluhan foto yang terpajang di rumah Dahor. “Kami tentu sangat senang menerima kedatangan rombongan yang sangat tertarik mengetahui sejarah Kota Balikpapan. Di Rumah Dahor ini terlihat perkembangan Kota Balikpapan sejak zaman kesultanan dan kerajaan hingga sejarah pembangunan kilang di Balikpapan” jelas Rudiansyah.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI Fitra Arda menyampaikan apresiasinya terhadap pengelolaan Rumah Dahor. Dia juga bangga, Pertamina dapat ikut serta melestarikan rumah Dahor yang merupakan cagar budaya bukti sejarah Kota Balikpapan.
Area Manager Communication, Relations PT Kilang Pertamina Internasional Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin menuturkan, keberadaan rumah Dahor merupakan salah satu bukti legacy bagaimana industri perminyakan menjadi faktor penggerak tumbuhnya Kota Balikpapan.
“Julukan sebagai Kota Minyak yang telah melekat dengan Kota Balikpapan menjadi legacy yang tidak terbantahkan bagaimana industri perminyakan nasional menjadi nadi penggerak pertumbuhan dan perkembangan Kota Balikpapan,” ucap Chandra
Untuk itu Chandra berharap, rumah Dahor semakin banyak dikunjungi oleh publik. “Kami berharap rumah Dahor terus berkembang sebagai tempat untuk wisata dan edukasi di Kota Balikpapan,” harapnya.
Rumah Dahor sendiri merupakan salah satu rumah dengan bentuk asli yang dikhususkan oleh Pertamina yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.
Walau telah dilakukan renovasi minor, rumah ini masih mempertahankan bentuk aslinya. Dalam rumah tersebut, terdapat puluhan foto yang bernilai sejarah. Rumah yang dibangun tahun 1900 oleh Kolonial Belanda ini masih terawat dengan baik. (Fredy Janu/Kpfm)