Dirlantas Polda Kaltim menyampaikan bahwa sopir truk tronton yang mengangkut excavator bernama Agus sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Berdasarkan dua alat bukti yang sah telah ditetapkan sebagai tersangka," kata Dirlantas Polda Kaltim, Kombespol Sonny Irawan di Mapolda Kaltim, Kamis (22/9).
Sonny menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan bahwa yang bersangkutan menyadari apa yang telah dilakukan.
"Yang bersangkutan (sopir truk, Red.) menyadari apa yang dilakukan, bahkan pada saat itu dia tidak berupaya untuk menolong korban, malah justru bersembunyi dan melarikan diri, lalu baru pagi harinya yang bersangkutan diantar oleh pemilik kendaraan ke Satlantas Polresta Balikpapan untuk menyerahkan diri," bebernya.
Sonny menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pendalaman terhadap tersangka dan akan melaksanakan tes urine. "Termasuk kita akan melakukan tes urine pada yang bersangkutan apakah memang ada indikasi mengonsumsi obat terlarang," imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan awal, sebenarnya masih ada ruang untuk tersangka menghindar. "Dari hasil pemeriksaan awal sebenarnya ruang itu ada, untuk yang bersangkutan menghindar. Tapi kita akan melakukan pengecekan," jelasnya.
Untuk diketahui, kecelakaan maut itu terjadi di KM 24 Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara pada Selasa (20/9) sekira pukul 23.00 Wita. Kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan truk tronton R10 self loader bermuatan alat berat bernomor polisi S 9129 UZ, kendaraan R4 pikap Daihatsu Grandmax KT 8790 QS, dan kendaraan R4 Toyota Etios Valco KT 1039 CM.
Kejadian bermula saat kendaraan Toyota Etios Valco yang dikemudikan oleh Nurhadi (57) warga Jalan Soekarno-Hatta, Loa Janan Ulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang membawa keluarganya sebanyak 6 penumpang dari arah Balikpapan. Sesampainya di lokasi kejadian ternyata mereka terlibat kecelakaan dengan pikap Grandmax yang dikemudikan oleh Andry (36) warga Anggana, Kutai Kartanegara yang membawa 3 penumpang. Kemudian kedua pengemudi mencoba bermediasi dan memarkir kendaraan masing-masing di pinggir jalan KM 24, dekat PT Superkrane Mitra Utama. Mobil Toyota Etios berhenti di depan, sementara Grand Max berada sekitar 15 meter di belakangnya. Kemudian kedua pengemudi keluar dari kendaraan bersama dengan beberapa penumpang lainnya untuk melakukan mediasi.
Beberapa saat kemudian, tidak disangka dari arah Balikpapan menuju Samarinda datang truk tronton R10 Self Loader dengan plat S 9129 UZ yang membawa muatan excavator yang dikemudikan oleh Agus. Pada saat melintas di dekat kendaraan parkir tersebut, truk kehilangan kendali dikarenakan menghindari kendaraan yang datang dari arah berlawanan dan langsung membanting stir ke kiri dan akhirnya menabrak pengemudi yang sedang bermediasi. Truk tersebut juga menabrak mobil Etios Valco berpenumpang dan Grand Max berpenumpang yang parkir di bahu jalan yang mengakibatkan 5 orang meninggal dunia yaitu Murtiningsih, Nur Natani, Kanza Azakia, Munawaroh. Keempatnya meruoan penumpang Toyota Etios Valco. Satu korban lainnya yaitu pengemudi Daihatsu Gran Max, Andry.
Sedangkan 5 orang yang mengalami luka ringan, yaitu Nur Hadi, Rico Cahyono, Maulana, Hana, dan Najia. Sedangkan 1 orang dari penumpang mobil Etios Valco, Rochman mengalami luka berat. (jam/cal)
