Anggaran sebesar Rp 1,9 miliar dihabiskan untuk membiayai pengerjaan perbaikan kebocoran Waduk Telaga Sari. Namun hingga saat ini, masalah kebocoran waduk belum juga tuntas. Timbul titik-titik kebocoran baru di luar lokasi pengerjaan yang dikerjakan oleh pihak kontraktor. Padahal proyek tersebut sudah dinyatakan selesai dan masa pemeliharaan selama enam bulan berakhir pada Oktober ini.
“Sebenarnya pekerjaan ini tidak ada masalah, hanya saja ada beberapa pengerjaan yang setelah dikerjakan berpindah permasalahannya. Di antaranya titik-titik yang ada di sebelah sana, dan waduk ini kan besar,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan Alwi Al Qodri ketika melakukan peninjauan Waduk Telagasari, Selasa (4/10).
Menurut Alwi, berdasarkan informasi yang diterima dari konsultan bahwa pihaknya sudah mengerjakan tetapi karena waduknya cukup besar dengan luasan kurang lebih 1 hektare. Maka masalah kebocoran di waduk tidak bisa dituntaskan seluruhnya. Sehingga timbul titik-titik kebocorannya yang baru.
“Jadi kalau pengerjaan besar seperti ini tidak dikerjakan secara tuntas, maka beginilah timbul permasalahan lainnya. Besar harapan kami apa yang telah dikerjakan oleh kontraktor ini bisa menyelesaikan masalah, mudah-mudahan dan saat ini kami juga belum mengetahui karena hanya ada indikasi berupa laporan kebocoran di luar lokasi yang dikerjakan,” jelasnya.
Ia menuturkan, pihaknya akan meminta kepada instansi bersangkutan terkait RAB (rencana anggaran biaya) proyek perbaikan Waduk Telagasari, yang disebutkan menghabiskan dana mencapai Rp 1,9 miliar. Jangan sampai anggaran yang dikeluarkan sebesar ini tidak sesuai dengan yang dikerjakan. Dan apabila dianggap perlu untuk dianggarkan kembali, maka pihaknya siap untuk menganggarkan. (MAULANA/KPFM)
