Sejak 3 Oktober 2022 lalu, Kepolisian resmi menggelar Operasi Zebra Mahakam. Operasi tertib lalu lintas itu digelar selama dua pekan.
Hingga Rabu kemarin (5/10), sudah 28 pengendara terjaring bukti pelanggaran atau tilang Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di wilayah Hukum Polresta Balikpapan.
Demikian disampaikan Kasat Lantas Polresta Balikpapan Kompol Ropiyani. Dikatakan, tilang tersebut didominasi kendaraan roda dua. Dengan jenis pelanggaran sebagian besar karena menerobos traffic light.
“Rata-rata menerobos traffic light atau lampu merah. Karena Etle kan adanya setiap lampu merah,” kata Ropiyani kepada wartawan, Kamis (6/10).
Selain di lampu merah, para pengendara yang melanggar juga terjaring oleh personel yang mobile. Dilengkapi dengan kamera yang fungsinya sama seperti ETLE. Merekam segala aktivitas lalulintas di jalan.
“Etle mobile anggota itu menjaring pelanggar seperti tidak menggunakan helm, mengendara sambil menggunakan handphone, dan pengendara di bawah umur. Itu yang diprioritaskan,” ungkapnya.
Ropiyani juga mengimbau kepada masyarakat agar terus disiplin dalam berkendara di jalan. Selain itu untuk menyiapkan segala perlengkapan ketika akan berkendara.
“Ingat, berkendara bukan saja diri sendiri namun juga ada orang lain. Utamakan keselamatan,” ucapnya.
Diketahui, Operasi Zebra Mahakam 2022 fokus pada tindakan hukum tilang melalui ETLE. Saat ini di wilayah hukum Polda Kaltim baru Balikpapan yang memiliki fasilitas tersebut.
Dirlantas Polda Kaltim Kombes Pol Sonny Irawan menuturkan, Polres maupun Polresta jajaran yang belum memiliki ETLE maka dianjurkan tidak melakukan penindakan hukum, akan tetapi mengedepankan edukasi dan imbauan agar tertib lalulintas.
“Yang tidak menggunakan ETLE diimbau kepada para personel di lapangan tetap melakukan edukasi pendekatan persuasif. Jadi tidak menggunakan tilang, namun imbauan saja. Untuk tilang di tempat biarkan saja yang memiliki ETLE,” tandasnya. Fredy Janu/Kpfm
