Pemerintah Kota Balikpapan berencana mengalokasi dana hingga Rp 15 miliar untuk membiayai penyaluran bantuan langsung tunai (BLT).
Penyaluran BLT tersebut dilakukan untuk membantu masyarakat yang terdampak secara perekonomian.
Karena berdasarkan data Bank Indonesia, pada September 2022, Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,88% (mtm).
Sementara secara tahunan inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 6,26% (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (5,95% yoy) dan inflasi Kalimantan Timur (5,69% yoy).
Inflasi tahunan Kota Balikpapan tersebut berada di atas rentang target inflasi nasional sebesar 3,00%±1.
Ke depan, beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi, di antaranya adalah penyesuaian BBM yang berisiko menaikkan harga kebutuhan primer di tengah biaya distribusi yang meningkat.
“Kita akan mengalokasikan sekitar 10 miliar sampai dengan 15 miliar yang akan dipergunakan untuk membantu masyarakat. Penyalurannya nanti kita akan segera lakukan,” kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud di sela-sela kegiatan pasar murah BUMN di Lapas Merdeka, Jumat (7/10).
Anggaran bantuan tunai tersebut rencana yang akan dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Balikpapan perubahan (APBD P) 2022. “Untuk pelaksanaannya akan dilaksanakan bertahap, untuk saat ini masih dikomunikasikan,” ujarnya.
Ia menyampaikan untuk menekan inflasi, saat ini juga Pemerintah Kota Balikpapan bersama seluruh stakeholder termasuk BUMN, tengah berkoordinasi melakukan pasar murah pasar rakyat dan bazar UMKM. Kegiatan ini diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat di tengah situasi global ekonomi saat ini.
“Ini merupakan bagian dari ikhtiar kita, kami berkomunikasi dengan BUMN untuk melakukan pasar murah pasar rakyat dan bazar UMKM, Insya Allah bagian dari tujuan kita untuk menekan inflasi. Selain upaya kita ini nanti juga akan ada bantuan langsung tunai dari pemerintah,” terangnya. (Maulana/KPFM)
