Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebutkan bahwa 251 ribu pekerja di Kaltim telah menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2022. Jumlah tersebut mencakup sebesar 63,81 persen dari 393.819 pekerja di Kaltim yang terdata sebagai calon penerima BSU.
“Program BSU ini sudah melalui tahap yang ke-6 dan penyalurannya melalui Bank Himbara. Total penerima sudah mencapai 71,64 persen, kemudian sisanya yang tidak memiliki Bank Himbara, akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia setiap masing-masing daerah, Insya Allah dua hari ke depan,” katanya ketika mendampingi Presiden RI Jokowi saat meninjau penyaluran BSU di Kantor Pos Balikpapan, Selasa (25/10).
Dia berharap, dengan waktu yang tidak lama semua penyaluran BSU sudah dapat selesai baik yang melalui bank Himbara maupun PT. Pos Indonesia. Dengan anggaran mencapai Rp 8,8 triliun.
Menurutnya, awalnya bantuan ini diberikan kepada 12,8 juta jiwa, namun bantuan BSU itu tidak akan diberikan bagi masyarakat yang sudah menerima bantuan pemerintah yang lain, dan juga bukan anggota TNI/Polri dan PNS.
“Pihaknya menggunakan PT. Pos Indonesia, karena tidak semua masyarakat memiliki nomor rekening dan menggunakan bank Himbara. Sehingga hal tersebut membuat lambat proses penyalurannya. Tapi tidak ada masalah karena sudah kami antisipasi dengan bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia,” terangnya.
Menurut Ida, total penyaluran BSU sudah terealisasi mencapai Rp 5,5 triliun. Sedangkan untuk penerima manfaat BSU di Kalimantan Timur (Kaltim) sebanyak 393.819 calon penerima. Hingga saat ini yang sudah menerima mencapai 251.300 orang atau 63,81 persen.
“Setiap pekerja atau penerima bantuan BSU akan mendapatkan sebesar Rp 600 ribu. Insya Allah dalam waktu dua minggu ke depan bantuan BSU ini sudah akan tersalurkan semua. Alhamdulillah selama penyaluran bantuan BSU tidak ada kendala,” pungkasnya. (MAULANA/KPFM)
