Kurangnya Pasokan Bayam dan Pisang, Inflasi IHK Balikpapan Lampaui Nasional

- Jumat, 4 November 2022 | 10:17 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Berdasarkan laporan Kantor Perwakilan  Bank Indonesia Balikpapan, pada bulan Oktober 2022, Kota Balikpapan mengalami inflasi sebesar 0,09 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,88 persen (mtm).

"Sementara secara tahunan inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) Kota Balikpapan tercatat sebesar 6,30 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional 5,71 perse  (yoy) dan inflasi Kaltim 5,84 persen (yoy)," sebut R. Bambang Setyo Pambudi, Kepala Perwakilan BI Balikpapan, dalam rilisnya Rabu malam.

Meskipun demikian inflasi tahunan Kota Balikpapan tersebut berada di atas rentang target inflasi nasional sebesar 3,00%±1.

"Inflasi pada bulan laporan didorong oleh kenaikan harga nasi dengan lauk dan soto seiring dengan banyaknya kegiatan MICE di Kota Balikpapan," papar Bambang.

Selain itu, harga BBM masih menjadi penyumbang inflasi dikarenakan adanya penyesuaian subsidi agar lebih tepat sasaran. "Inflasi juga disumbang oleh komoditas pisang dan bayam akibat pasokan dari sentra produksi yang berkurang," paparnya lagi.

Di sisi lain, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi yang disebabkan oleh pasokan komoditas cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah yang masih melimpah.

"Deflasi juga disumbang dari penurunan harga telur ayam ras dan minyak goreng seiring dengan banyaknya pasokan di pasar," ujarnya lagi.

Menurutnya prediksi tekanan inflasi bulan depan, masih pada dampak langsung penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berimbas pada biaya kenaikan biaya transportasi dan distribusi.

"Dampak lanjutan penyesuaian harga BBM berupa penyesuaian harga di kelompok barang/jasa lainnya, serta potensi perubahan iklim, seperti disampaikan oleh BMKG, yang dapat mengganggu hasil produksi dan distribusi komoditas pertanian (hortikultura)," ujarnya lagi.

Untuk itu, pihaknya sesuai dengan arahan Presiden terkait pengendalian inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan bersama Bank Indonesia melakukan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dalam rangka menjaga stabilitas dan ketersediaan pasokan pangan serta memperkuat koordinasi untuk menjaga inflasi tetap stabil dan kembali ke rentang kendali.

"Pada bulan Oktober lalu, TPID menyelenggarakan kegiatan pasar murah selama 6 (enam) hari berturut-turut, tepatnya pada tanggal 24-29 Oktober 2022 yang dipusatkan di gedung parkir Klandasan, bekerja sama dengan distributor-distributor dan pemasok-pemasok komoditas pangan di Balikpapan," jelasnya.

Berbagai komoditas yang dipasarkan, antara lain beras, telur ayam, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, sayur, dan lainnya.

"Masyarakat Balikpapan sangat antusias menyambut pasar murah tersebut, dengan mengunjungi dan berbelanja kebutuhan rumah tangga, yang harganya memang lebih rendah dari harga pasar pada umumnya," pungkas Bambang. (*/han)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X