Maraknya pelecehan seksual terhadap perempuan dan pencabulan anak di bawah umur marak terjadi di Kabupaten Paser. Salah satunya menimpa seorang siswi SMP oleh oknum guru yang membuat prihatian Sekretaris Komisi II DPRD Paser, Elly Ermayanti. Ia meminta kepada penegak hukum dan OPD terkait agar mengusut tuntas kasus tersebut.
"Kepada aparat hukum yang menangani agar benar-benar memproses kasus tersebut dengan tuntas jangan diulur-ulur dan benar-benar dihukum sesuai undang-undang yang ada," kata Elly, Rabu (9/11).
Dirinya sangat prihatin atas peristiwa tersebut pasalnya ini merupakan ranah Komisi II yang membidangi perlindungan perempuan dan anak. Ia pun meminta kepada dinas terkait agar membuat program terkait dengan pencegahan kasus pencabulan anak ini supaya tidak terulang kembali.
Ia pun mengaku mendapatkan informasi ini dari berita media cetak maupun media elektronik. Seharusnya dinas terkait segera berkoordinasi dengan DPRD untuk membahas masalah ini guna melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang upaya-upaya pencegahan pencabulan anak.
"Sebelumnya kami sempat berkunjung ke dinas terkait, dan banyak sekali kasus pelecehan seksual perempuan dan anak yang tidak dilaporkan, dengan alasan malu," ujarnya.
Untuk dinas dan lembaga terkait kata Elly diharapkan agar lebih aktif lagi dalam menyikapi permasalahan ini, terutama berkoordinasi dengan DPRD Paser untuk mengambil langkah – langkah pencegahan terhadap kasus pencabulan anak di bawah umur supaya tidak terjadi kembali di Kabupaten Paser.
“Seharusnya mereka itu proaktif melaporkan dan mengadukan permasalah ini kepada kami yang membidangi perlindungan anak dan perempuan," akunya.
Kedepan ia berharap dinas terkait agar aktif melaporkan kepada DPRD mengenai kasus-kasus pencabulan anak di bawah umur di Paser sehingga bisa dicarikan solusi untuk dilakukan upaya-upaya pencegahan sehingga kasus ini tidak terulang kembali.(tom/vie)
