DPRD Balikpapan Sidak, Minta Proyek DAS Ampal Dihentikan, Ada Apa...?

- Kamis, 17 November 2022 | 14:42 WIB

 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Komisi III menggelar inspeksi mendadak (Sidak) proyek Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, di Kawasan Global Sports, Jalan MT Haryono, Selasa (15/11).

Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan Alwi Al Qadri secara langsung memimpin jalannya sidak dalam kesempatan tersebut. Usai sidak dirinya menyayangkan bahwa proyek yang notabennya multiyears dengan anggaran senilai kurang lebih Rp 143 Miliar yang mestinya di lapangan harus sudah selesai 10 persen. Ternyata baru 0,9 persen.

“Akhir tahun sampai dengan Desember mestinya harus 32 persen. Melihat keadaan dan situasi seperti ini kami sanksi agar bisa mencapai 32 persen,” ujarnya kepada wartawan.

Pasalnya dia terangkan, dalam Sidak yang pihaknya laksanakan dalam kesempatan tersebut didapati di lapangan pekerjanya hanya 11 orang yang ada di lapangan.

“Mestinya standarnya 40 sampai dengan 45 pekerja. Kalau kita mau dapat progres sampai dengan 32 persen sampai Desember,” tegasnya.

Dirinya mengaku pesimistis proyek DAS Ampal bisa bekerja hingga 32 persen hingga Desember 2022 jika tidak ada tindakan yang luar biasa.

“Rasanya mungkin bantuan jin aja lagi. Kalau tidak ada tindakan yang sangat luar biasa. Seperti menambahkan pekerja. Yang jelas kami akan sanksi proyek ini selesai sampai dengan tahun 2023,” paparnya.

Lanjut dia, mengingat ini ada enam titik. Dan pihaknya baru melihat satu titik belum lagi melihat titik yang lainnya.

Pihaknya belum mengetahui perusahaan yang ditunjuk tersebut dari aman karena material pengerjaan proyek saja berhamburan di jalan .

“Tidak ada safety kemana bagi pengguna jalan. Apabila ada kendaraan lewat atau jatuh akan sangat berbahaya. Saya anggap pekerjaan ini seperti main-main . Ini yang rugi nanti pemerintah sendiri. Saya gak tau mekanismenya seperti apa,” ucapnya.

Yang jelas dia tegaskan, ini tidak kelar. Mungkin nanti akan ada sistem pemutusan kontrak. Yang jelas dari Komisi III pihaknya tidak yakin ini bisa kelar. “Endak usah cerita tahun depan. Desember harus mendapatkan 32 persen saja sudah pasti endak mungkin. Sedangkan Ini 0,1 persen mengingat waktu hanya 1 bulan saja, Ini pasti gak masuk akal.

Yang jelas ini gak akan sampai. Kecuali dalam minggu ini mereka menambah tenaga kerja, menambah material itu mungkin,” katanya. Pihaknya juga menyayangkan, alasan kenapa telat sekali proses pengerjaan proyek ini. Pasalnya Ini bukan pekerjaan kecil, dan kenapa dari awal tidak disiapkan tenaga kerja yang betul-betul profesional.

“Siapkan alat -alat kenapa harus menunggu sampai hampir 4 bulan, artinya memberikan kesan perusahaan ini bukan perusahaan yang profesional. Ini bahaya, saya berharap ada keajaiban dan tindakan yang signifikan,” pungkasnya. (MAULANA/KPFM)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB

Panitia Seleksi Penerimaan Polri Disumpah

Senin, 22 April 2024 | 10:45 WIB
X