Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan menyebutka bahwa di tahun 2023 mendatang, perekonomian di Balikpapan akan tetap tumbuh meskipun melambat.
Hal ini disampaikan Kepala KPw BI Balikpapan, R Bambang Setyo Pambudi dalam kegiatan Diseminasi Ekonomi Regional Tahunan dan Apresiasi (Delta) Bank Indonesia Balikpapan, di ruang Beruang Madu lantai 3 Kamis kemarin.
Dikataka Bambang kembali, pertumbuhan perekonomian di Balikpapan didukung oleh sektor industri pengolahan yang masih mengua, serta beberapa proyek nasional dan strategis.
"Kota Balikpapan masih didukung pelaksanaan proyek nasional, serta di sektor konstruksi," jelas Bambang dihadapan undangan para kepala daerah Balikpapan, Paser dan Penajam Paser Utara.
Turut hadir Pj Sekda Balikpapan Muhaimin, Plt Bupati PPU Hamdam, serta Bupati Paser dr Fahmi Fadli.
Meskipun perekonomian bertumbuh, namun tingkat inflasi di Balikpapan hingga Oktober lalu naik 0,09 persen atau inflasi tahunan 6,30 persen yoy.
Apalagi beberapa komoditas di Balikpapan juga mempengaruhi kenaikan inflasi, diantara sektor transportasi hingga kebutuhan pokok.
Disampaikan Bambang, bahwa risiko resesi dunia ditahun 2023 yang disebabkan resesi di negara Amerika Serikat, Uni Eropa dan China karena tekanan ekonomi global, belum lagi perang global antara Rusia dan Ukraina.
Selain itu hingga triwulan ketiga, pertumbuhan ekonomi di Kaltim mengalami perbaikan dan tumbuh 5,28 persen, lebih dari dari triwulan dua ditahun 2021 lalu.
"Dan membaiknya ekspor bahan tambang yang utama, mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim, juga membaiknya permintaan ekspor ke negara tujuan," ujar Bambang kembali.
Dalam kegiatan Delta, Pemerintah Kota Balikpapan, Pemkab Paser dan PPU juga mendapatkan penghargaan dari BI Balikpapan atas dukungan dalam menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi dan inflasi di masing-masing daerah.(han)