Objek wisata alam Air Terjun Doyam Seriam di Desa Modang, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, menjadi tempat favorit wisatawan untuk berkunjung, baik akhir pekan maupun saat hari libur nasional. Bagi kalangan pecinta alam, tentunya objek wisata tersebut menjadi pilihan tepat untuk dikunjungi. Pasalnya objek wisata ini menyajikan pemandangan yang asri, dengan berbagai pepohonan.
Dian Gufron Efendi warga Desa Jone, Kecamatan Tanah Grogot salah seorang pengunjung mengaku kagum dengan suasana alam Air Terjun Doyam Seriam. “Terakhir kali tahun 2017 saya datang ke Air Terjun Doyam Seriam. Tapi sekarang sudah berubah airnya bersih dan nyaman,” kata Dian kepada media ini, pada Rabu (7/12).
Dian melanjutkan, kedatanganya ke objek wisata ini untuk untuk menikmati segarnya Air Terjun Doyam Seriam yang bisa langsung diminum. Kendati demikian, para pengunjung diminta untuk berhati-terhadap bebatuan yang sangat licin. Ia berharap, objek wisata ini tetap dijaga kebersihan dan keasriannya terutama pengunjung yang hendak berkemah agar tidak membuang sampah sembarangan. “Mari kita jaga bersama kebersihan dan keasrian objek wisata Air Terjun Doyam Seriam ini. Jangan sampai objek wisata yang indah ini dirusak oleh tangan-tangan jahil,”katanya.
Dian menambahkan, bagi pemerintah desa maupun pemerintah daerah setempat diharapkan agar dapat memberikan perhatian khusus ke objek wisata Air Terjun Doyam Seriam, terutama akses jalan masuk sebab medannya sangat sulit dilalui. “Akses jalannya masih sulit dijangkau oleh kendaran biasa,” akunya.
Kepada Desa Modang H.Syahrudin mengatakan, objek wisata alam ini merupakan salah satu objek wisata alam andalan di Kabupaten Paser. Tapi akses jalan menuju objek wisata cukup sulit dijangkau lantaran sangat terjal. Saat ini, kata Syahrudin, pihaknya sedang mengembangkan objek wisata tersebut yakni memadukan dengan hutan desa seluas kurang lebih 611 hektar bekerja sama dengan instansi terkait untuk mengembangkan hutan desa dan objek wisata Air Terjun Doyam Seriam.
“Kami telah melakukan pemetaan wilayah bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim,” ujarnya.
Sedangkan untuk perbaikan akses jalan menuju objek wisata tersebut kata H.Syahrudin, pada tahun 2021 lalu telah dilakukan semenisasi sepanjang 1 kilometer oleh Pemprov Kaltim. “Pada tahun ini diharapkan bisa mendapatkan bantuan kembali kurang lebih 3 kilometer untuk semenisasi akses jalan masuk,” harapnya.
Kedepan pihaknya berencana melakukan perbaikan anak tangga menuju ke air terjun. Pasalnya anak tangga yang ada saat ini terbuat dari kayu ulin mulai mengalami kerusakan sehingga dapat membahayakan para pengunjung. Untuk itu, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim dan Pemkab Paser untuk melakukan pengembangan objek wisata tersebut sebab jika menggunakan dana desa tidak cukup.
Ia berharap Pemkab Paser dan Pemprov Kaltim dapat membantu pengembangan objek wisata air terjun ini terutama akses jalan masuk. “Jadi apabila pariwisata bagus maka otomatis perputaran ekonomi masyarakat sekitar objek wisata akan semakin baik. Seperti usaha transportasi hingga UMKM,” pungkasnya.(tom/ono)
