Dalam rangka rangkaian memeriahkan HUT ke-63 Kabupaten Paser serta memperkenalkan objek wisata Gunung Boga berada di Desa Luan Kecamatan Muara Samu, Pemkab Paser dalam Hal ini Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser mengelar Festival paralayang yang dimulai sejak 10 sampai dengan 11 Desember 2022.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser, Muksin mengatakan, pada momentum menyambut HUT ke-63 Kabupaten Paser Disporapar meresmikan, Objek wisata Gunung Boga menjadi lokasi atau saran olahraga paralayang.
"Jadi para wisatawan tidak semata-mata hanya menikmati embun saja pada saat berwisata ke Gunung Boga namun dapat berwisata sambil berolahraga," kata Muksin, Minggu (11/12).
Muksin melanjutkan, dengan telah diresmikannya Gunung Boga sebagai sarana untuk olahraga paralayang, dalam waktu dekat bakal akan dilakukan pelatihan di lokasi tersebut dan diharapkan dapat melahirkan para atlet para layang asli dari kabupaten paser.
"Kemungkinan tahun depan sudah bisa kita buka pelatihan para layang di Paser tentunya dilatih oleh pelatih yang profesional yang telah memiliki sertifikat resmi ," jelasnya
Setelah Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kabupaten Paser telah dibentuk kata muksin, selain bakal berlaga kejurda juga bakal berlaga kejurnas. Tak hanya itu, cabor paralayang ini bakal di masukan menjadi salah satu cabor yang dilombakan di Porprov Kaltim 2026 di Paser mendatang.
"Porprov pada tahun 2026 Paser menjadi tuan rumah, dan cabor ini bakal kita masukan, saprasnya pun di sini ada di Gunung Boga," jelasnya.
Untuk peminatnya dengan olahraga paralayang tersebut, muksin mengaku telah banyak menghubunginya untuk mendaftar mengikuti pelatihan tersebut, namun pihaknya bakal membatasi untuk dilakukan pelatihan tersebut kurang lebih sebanyak 10 sampai dengan 15 orang, sedangkan untuk sarana pendukungnya seperti parasut, Disporapar bakal mengangarkan sebanyak 5 unit parasut.
"Di Tahun depan kami bakal anggarkan untuk penyediaan parasut untuk olahraga paralayang," ucapnya.
Sementara itu Kasi Tahwil Dirga Lanud Balikpapan Mayor Letda Mulyono mengatakan, dalam Festival paralayang yang dilakukan selama 2 hari ini berjalan dengan lancar dan bersyukur tidak ada kendala pada saat para atlet take off serta landing. Sedangkan untuk cuaca pada hari pertama sangat mendukung sekali pasalnya banyak yang mendapatkan soring, jadi banyak yang dapat terbang diatas take off.
"3 sampai 4 pilot yang terbang diatas tempat take off, jika tidak kita batasi para pilot bakal terbang lama lama diatas tempat take off, karna angin sangat mendukung," kata Mulyono.
Sedangakan untuk hari kedua kata Mulyono, dengan waktu yang sama namun yang mendapatkan soring hanya 1 sampai 2 orang saja, itulah odirga atau para layang kalau bermainnya dengan alam, harus bisa membaca alam dan harus dapat membaca arah angin.
Kedepannya diharapkan apa yang menjadi keinginan Disporapar Paser dapat segera terlaksana yakni membuka pelatihan paralayang di Paser, pihak Tahwil Dirga Lanud Balikpapan sangat mendukung adanya keinginan tersebut dan siap membantu dalam hal izin, pasalnya jika ingin terbang dibutuhkan surat izin terbang (SIT) serta notem atau keamanan terbang.
"Jangan sampai daerah yang telah ditentukan koordinat terdapat helikopter lewat , karna terdapat helikopter yang dapat terbang diatas 1.000 fit sampai 3.000 fit dan kami menjaga itu," jelasnya
